KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menggelar pelatihan dan sertifikasi awak angkutan barang berbahaya dan defensive driving.
Pelatihan berlangsung di Hotel Awista dan Fuel Terminal Namlea sejak 27 Februari 2024. Sebanyak 28 driver atau sopir yang bekerja di bawah naungan Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku ikut dalam pelatihan.
Jr Analyst I Health, Safety, Security & Environment (HSSE) Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Muhammad Indera Nashri mengatakan, pelatihan ini bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan PT Peduli Lestari Indonesia.
Indera menjelaskan, pelatihan ini bertujuan agar para driver dan Awak Mobil Tangki (AMT) bisa mengetahui tingkat resiko dari jenis BBM yang diangkut dan kendaraan yang digunakan.
“Tujuannya adalah mencegah kecelakaan kerja saat pendistribusian BBM serta mengemudi kendaraan operasional dalam membawa para pekerja Pertamina,” katanya.
Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guna Tekan Angka Kecelakaan
![](https://kabarpapua.co/wp-content/uploads/2024/02/IMG-20240229-WA0017-e1709204341242.jpg)
Sopir dan awak mobil tangki menyimak pelatihan angkutan barang berbahaya dan defensive driving. (KabarPapua.co/Pertamina)
Para peserta dalam pelatihan ini juga akan mendapatkan sertifikasi sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60/2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang dengan Kendaraan Bermotor di Jalan.
“Jelas, pelatihan yang kami adakan memiliki standar kompetensi dan sertifikasi guna menekan angka kecelakaan mobil tangki di jalan,” ujarnya.
Indera menambahkan, pelatihan mencakup aspek-aspek penting dari barang berbahaya, termasuk peraturan lalu lintas. Selain itu juga terkait peraturan pengangkutan barang berbahaya, informasi, identifikasi, labeling, klasifikasi hingga pengemasan.
“Peserta mendapat pemahaman soal tata cara pengangkutan, pemuatan dan pembongkaran hingga praktik tanggap darurat barang berbahaya,” kata Indera.
Ketua Tim Kelompok Substansi Angkutan Barang Khusus Kementerian Perhubungan, Sri Kusuma Wardhana berharap pengemudi dapat menurunkan potensi risiko kecelakaan.
“Kalau defensive driving itu dimana ketika mobil sudah bergerak, harus ada tindakan-tindakan antisipasi. Jadi selain melakukan pencegahan juga harus dipersiapkan antisipasi jika terjadi sesuatu,” katanya.
Terpisah, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengapresiasi pihak terkait yang telah melaksanakan pelatihan awak angkutan barang berbahaya dan defensive driving training.
“Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku senantiasa berupaya memastikan kesiapan para pekerja dalam bertugas mematuhi prosedur. Kemudian mengutamakan keselamatan kerja ketika sedang bertugas,” ucapnya.
Edi berharap para awak mobil tangki serta driver bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik lagi dalam membawa barang berbahaya. Hal ini bertujuan agar penyaluran BBM ini dapat sampai ke masyarakat. *** (Rilis)