Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

PERISTIWA · 9 Apr 2024 00:13 WIT

2 Wanita Diperkosa saat Demo HAM di Nabire, Kapolda Papua: Moral Bejat!


					Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri. (KabarPapua.co/Imelda) Perbesar

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri. (KabarPapua.co/Imelda)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri membenarkan terjadinya pemerkosaan terhadap 2 wanita saat melintasi di lokasi  unjuk rasa di Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Pemerkosaan terjadi di Jalan Poros Wadio Nabire saat aksi massa Front Rakyat Peduli Hak Asasi Manusia Papua (FRPHAMP) menggelar unjuk rasa yang berujung ricuh.

“Kalau tidak mempercayai itu salah, dan memang benar bahwa kejadian sesungguhnya ada. Kita melihat konteks ini, saya minta maaf mau dia perempuan asing, perempuan jawa ada aturan hukum di tanah ini, dan di Indonesia yang harus dipatuhi oleh  masyarakat,” kata Fakhiri di Jayapura, Senin 8 April 2024.

Terkait kasus ini, Fakhiri mengaku telah mendapat laporan dari Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk. Di mana Ribka Haluk akan turun tangan langsung menyelesaikan persoalan ini.

“Sederhana saja, beliau sampaikan bahwa dirinya (Ribka Haluk) yang akan selesaikan masalah ini. Jadi berarti apa yang dilakukan adalah perbuatan bejat moral yang melakukan kekerasan terhadap wanita. Tidak malu kah laki-laki kalau yang menyelesaikan adalah seorang perempuan Papua,” singgungnya.

Perempuan dan Anak Dilindungi Undang-Undang

Aksi demonstrasi berujung ricuh di Nabire. (Dok Istimewa)

Fakhiri meminat semua pihak dapat menghargai harkat dan martabat seorang wanita. Karena ada Undang Undang yang melindungi wanita dan anak-anak jika ada kekerasan.

“Jadi sekali lagi jangan, siapapun dia tolong kita hargai, harkat dan martabatnya kita jaga, ada aturan UU yang harus kita akui. Tidak boleh melakukan kekerasan kepada perempuan dan anak-anak. pemerkosaan ini terjadi, jadi tidak cerita bohong,” tandansya.

Atas peristiwa tersebut, Jenderal Bintang Dua asli Papua ini telah memerintahkan Kapolres Nabire untuk melakukan pencarian dan menangkap pelaku pemerkosaan.

“Saya sudah meminta kepada kapolres cari dan tangkap, tidak bisa mengatasnamakan demo seperti itu. Saya sebagai laki-laki, saya malu karena yang akan menyelesaikan langsung adalah ibu gubernur,” ucapnya.

Fakhiri juga menyinggung soal bantahan tidak adanya perbuatan pemerkosaan terhadap dua wanita di Nabire. Dia bahkan menyebut demo di Nabire adalah setingan dari Kelompok Nasional Papua Barat (KNPB.)

“Mana kalian laki-laki, lakukan bejat baru selesaikan ibu gubernur, baru mau mengatakan tidak ada pemerkosaan dan wanita itu perempuan tidak benar,” cetusnya sembari mengutuk pelaku pemerkosaan. *** (Imelda)

Artikel ini telah dibaca 264 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Jaga Ketenangan Jelang Hari HAM, Kepala Suku Puncak: Sambut Bulan Suka Cita dengan Damai

5 December 2025 - 01:37 WIT

Patroli Skala Besar Kamtibmas Lokal Papua: Situasi Kondusif

1 December 2025 - 21:10 WIT

Salat Gaib Serentak Polda Papua, Dukungan Moral untuk Saudara di Sumatera

1 December 2025 - 19:35 WIT

Tokoh Pemuda Papua Ingatkan Mahasiswa Hindari Ajakan Provokatif

30 November 2025 - 14:47 WIT

Jelang 1 Desember, LMA Jayawijaya: Sambut Natal dengan Damai Sukacita

30 November 2025 - 11:14 WIT

Kapolres Kaimana Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi Jelang 1 Desember

29 November 2025 - 20:03 WIT

Trending di KABAR PAPUA BARAT