KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Warga Kampung Yoka berhasil melakukan diversifikasi produk olahan ikan louhan usai mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Jayapura.
Selain kecap ikan louhan, ada juga fish finger, keripik ikan dan emping ikan louhan. Fakta ini terungkap dalam penutupan pelatihan oleh Dinas Perikanan Kota Jayapura, pada Rabu 14 Agustus 2024.
Tak hanya Kampung Yoka, ada juga 4 kampung adat lainnya yang sukses diversifikasi produk olahan ikan. Kampung Kayu Batu misalnya, sukses berkreasi membuat abon, kaki naga, burger, keripik dan kecap ikan tuna.
Lalu, Kampung Tahima Soroma sukses membuat nugget, sosis, keripik dan abon ikan tuna. Untuk Kampung Skouw Mabo sendiri sukses membuat bakso, kecap, keripik, kaki naga dari ikan layur.
Sementara produk olahan Kampung Holtekamp yakni sosis tuna, otak-otak bandeng, nugget bandeng, bakso tuna, kecap kepala dan tulang bandeng, mpek-mpek kulit bandeng dan abon tuna.
Staf Ahli Wali Kota Jayapura, Awarawi, menyebut permintaan ikan di pasar cenderung stagnan tanpa adanya upaya diversifikasi produk olahan. Untuk itu, pelatihan diversifikasi dapat memacu masyarakat untuk berinovasi produk olahan ikan.
“Masyarakat diajak untuk dapat mengolah makanan berbahan dasar ikan menjadi berbagai macam menu inovasi. Kemudian mempraktikkan di rumah untuk kebutuhan gizi keluarga dan meningkatkan imun tubuh,” ujarnya.
Ia berharap masyarakat dapat memaksimalkan potensi perikanan Kota Jayapura lewat pelatihan diversifikasi produk olahan. Sehingga ikan tidak hanya dijual dalam kondisi segar tetapi produk olahan.
“Olahan diversifikasi produk perikanan dapat meningkatkan harga dan daya saing produk perikanan (nilai tambah). Kemudian menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi keluarga,” katanya.
Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura, Matheys Sibi, mengatakan pelatihan tidak hanya terfokus pada pengolahan ikan, namun pembentukan kelembagaan kelompok pengolah pemasar.
“Meski pelatihan ini baru tahap awal dengan memanfaatkan komoditas ikan lokal yang ada, namun para mama dapat mengikutinya dengan baik. Saya harap ada ada produk olahan yang di branding dengan kolaborasi pemerintah kampung,” ucapnya. *** (Natalya Yoku)