KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura–Menyikapi viralnya statmen Wali Kota Jayapura Abisai Rollo di media sosial (medsos) yang dianggap menyinggung, perwakilan tokoh intelektual pemuda Lapago dan Mepago, Herry Asso menemui Wali Kota Jayapura Abisai Rollo di Kampung Kayou Pulo, Rabu malam, 18 Juni 2025.
Usai pertemuan, Herry mengatakan, setelah pihaknya bertemu dan ada klarifikasi dengan Wali Kota Jayapura Abisai Rollo, maka hasil pertemuan itu nanti akan disampaikan pada kegiatan konfrensi pers.
Herry berharap, dengan klarifikasi yang telah disampaikan dan didengar langsung olehnya, dia meminta Wali Kota Jayapura dapat menggelar pertemuan.
“Pertemuan bersama para orang tua, tokoh gereja, tokoh adat, dan semua aktivis yang ada, untuk kembali memberikan pemahaman sesungguhnya arah pembicaraan tak seperti yang dipikirkan banyak orang,” jelas Herry.
Sementara itu, Wali Kota Jayapura Abisai Rollo menyambut baik apa yang disampaikan Herry Asso sebagai perwakilan tokoh intelektual pemuda Lapago dan Mepago. “Bahwa yang saya sampaikan tidak seperti itu,” katanya.
Menurut Abisai, dalam program 100 hari kerja dan ketika dirinya turun kampung, banyak aspirasi yang dia dengar dari masyarakat kampung. “Salah satunya mereka (masyarakat kampung) meminta untuk jangan lagi ada demo dan palang-palang di Kota Jayapura,” bebernya.
Abisai mengatakan, pernyataan serupa juga telah disepakati para tokoh adat yang ada di 10 kampung adat, yang tersebar di wilayah pemerintahan Kota Jayapura.
“Karena kalau bapak ondo dan kepala suku di 10 kampung adat telah membuat pernyataan tidak boleh demo atau palang. Itu berarti, kita semua harus ikut,” terang Abisai.
Abisai menegaskan, dalam penyampaiannya tidak ada maksud sama sekali mengusir suku tertentu keluar dari Kota Jayapura.
“Tidaklah. Maksud saya adalah siapapun orangnya yang demo dan membuat kegaduhan di wilayah Kota Jayapura, maka akan dipulangkan,” jelas Abisai.
Menurut Abisai, banyak orang dari suku lain tinggal bersamanya. Misalnya saja di Koya, banyak orang berkebun di atas tanahnya dan hidup berdampingan dengannya.
“Bahkan saat kampanye, kami bersama-sama dengan saudara saya dari daerah lain. Masa mereka sudah pilih saya, terus saya tega bilang usir mereka pulang. Itu tidak mungkin,” kata Abisai menambahkan.
Hanya saja, kata Abisai, dirinya menegaskan tidak ada kata usir, tapi pulangkan ke tempatnya. “Itu berlaku bagi semua orang yang melakukan demo atau palang di dalam wilayah Kota Jayapura,” jelasnya.
Menurut Abisai, jika ada persoalan atau masalah apapun, dirinya siap membantu. Misalnya jika berurusan dengan pemerintah provinsi, bahkan pemerintah pusat, pihak swasta, ataupun perorangan, pihaknya akan membantu memfasilitasi.
“Tapi kalau berurusan dengan Pemerintah Kota Jayapura, maka sebagai walikota saya selesaikan. Jadi tujuannya hanya satu, yakni ingin kota ini (Kota Jayapura) menjadi aman dan nyaman bagi semua orang,” terangnya.***(Natalya Yoku)




















