KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura- Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo dikukuhkan sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Kwartir cabang Kota Jayapura.
Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Kwarda Provinsi Papua, Christina Luluporo di Main Hall kantor Wali Kota Jayapura, Jumat 11 April 2025.Usai pelantikan, Abisai memastikan kesiapannya untuk mendukung seluruh kegiatan kepramukaan di Kota Jayapura.
“Mari bersama Pramuka untuk menjaga persatuan dan kesatuan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pramuka merupakan landasan yang kuat untuk kita senantiasa setia kepada negara dan bangsa,” ujarnya.
Karena Pramuka identik dengan perkemahan, maka Abisai akan mengadakan kemah/kemping di 10 kampung adat yang ada di Kota Jayapura.
“Bapak dan ibu dari Pramuka akan ikut turun kampung bersama kami. Perkemahan akan diawali dari kampung matahari terbit hingga ke kampung matahari terbenam,” jelasnya.
Perkemahan akan dimulai dari Kampung Skow Sae, Skow Yambe, Skow Mabo, Nafri, Enggros, Tobati, Kayou Pulo, Kayu Batu, Waena dan berakhir di Kampung Yoka.

Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo dikukuhkan sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Kwartir cabang Kota Jayapura. Foto: Natalya Yoku/KabarPapua.co
“Ini adalah kampung adat dimana ada raja-rajanya atau ondoafi. Masing-masing kampung akan dilakukan selama 3 hari. Namun untuk Koya Koso, Koya Tengah, Koya Mosok dan Holtekamp akan dilaksanakan selama 1 hari,” ujarnya.
Abisai bilang dengan Pramuka turun ke kampung, maka bisa melatih anak anak yang ada di kampung, sehingga kaum muda atau anak-anak mengetahui bahwa Pramuka adalah bagian dari membimbing dan menuntun jiwa untuk mencintai NKRI, terlebih khusus mencintai Kota Jayapura sebagai rumah dan honai bersama.
Sementara itu Ketua Kwarda Papua, Christina Luluporo mengapresiasi Kamabicab Kota Jayapura yang berkomitmen untuk memperhatikan Gerakan Pramuka.
“Karena Kamabicab akan berada tiga hari di kampung, kita bisa membuat kegiatan seperti mengumpulkan sampah di kampung atau Pramuka menanam kelapa dengan menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada,” ujarnya.
Menurut Christina, dengan Pramuka turun kampung sekaligus memberikan kesempatan untuk gerakan kwarcab Kota Jayapura dan pembuktian organisasi Pramuka masih tetap ada.
“Pramuka tidak hanya identik dengan api unggun dan berkemah tapi dengan perkembangan yang ada Pramuka bisa memposisikan diri dengan perkembangan teknologi saat ini,” ujarnya. *** (Natalya Yoku)