KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Jelang Laga Persipura-Persewar, Manager Persipura Abisai Rollo sowan ke rumah Ondoafi Kayu Batu, Ridolf Makanuay, Jumat 25 Oktober 2024.
Selain bertamu kepada sesama Ondoafi, Abisai Rollo juga meminta permisi kepada pemilik hak ulayat dari Stadion Mandala Jayapura. Kehadiran Abisai yang juga Ondoafi Skouw Yambe disambut baik Ridolf Makanuay bersama keluarganya.
“Ya, saya datang kesini untuk bertemu dengan Ondoafi Kayu Batu, Ridolf Makanuay untuk membicarakan soal Persipura,”ucap Manager Persipura, Abisai Rollo.
Abisai Rollo menyebut Persipura akan bertanding di Stadion Mandala Jayapura melawan Persewar Waropen pada Sabtu 26 Oktober 2024. Untuk itu, dirinya datang meminta permisi kepada pemilik hak ulayat Stadion Mandala.
Tidak hanya itu, Abisai Rollo juga meminta Ondoafi Kayu Batu agar bisa melakukan ritual adat sirih dan pinang di Stadion Mandala.
“Kita semua percaya dengan Tuhan, tetapi adat itu juga bagian hal penting yang kita harus jalani. Pastinya ritual adat ini untuk meminta permisi kepada semua leluhur atau nenek moyang yang menjaga Stadion Mandala Jayapura itu,”ujarnya.
Abisai Rollo menjelaskan, ritual adat ini bukan bermaksud lain, namun meminta permisi kepada leluhur. Tujuannya agar Persipura saat bermain tidak ada kendala apapun.
“Kita sudah kehilangan poin banyak di 5 laga sebelumnya Persipura hanya bisa mengumpulkan 1 poin saja. Saya tetap optimis bahwa pada laga besok Persipura bisa meraih kemenangan,” ungkap mantan Ketua DPRD Kota Jayapura ini.
Sementara itu Ondoafi Kayu Batu, Ridolf Makanuay melalui Pesuruh (Rowese) Kampung Kayu Batu, Alex Wim Roby Puy berterima kasih kepada Manajer Persipura.
Menurutnya, Abisai Rollo memiliki hati baik untuk datang langsung bertemu dengan masyarakat adat Kayu Batu. “Bapak Abisai Rollo ini seorang Ondoafi besar Skouw Yambe, sehingga dia datang bertemu kami karena dia tau adat,” ujarnya.
Pada prinsipnya, kata Alex, masyarakat adat Kampung Kayu Batu mendukung penuh Tim Persipura. Namun sebagai masyarakat adat, memang ritual adat sirih dan pinang itu perlu dilakukan dan jangan disepelekan.
“Kami sebagai pemilik ulayat sudah setuju untuk kita ritual adat meminta permisi kepada nenek moyang kita yang menjaga di Stadion Mandala Jayapura. Kami akan bicara dengan mereka dengan adat dan tentunya ada sirih dan pinang sebagai bentuk permisi,” katanya.
Alex bilang, sebagai pemilik ulayat tentu punya tanggung jawab besar untuk hal ini. “Kita percaya Tuhan Yesus, tetapi disisi lain kami punya moyang juga tetap ada bersama kami. Maka kami harus pergi ke Stadion Mandala Jayapura untuk berbicara dengan mereka meminta permisi,”tutup Alex. *** (Natalya Yoku)