KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Brigadir Polisi Kepala (BRIPKA) Jafar Hehanussa bersama 7 penyelam dari Polairud Polda Papua harus melawan derasnya tekanan air arus bawah laut di pesisir Kampung Enggros, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Provinsi Papua
Sebagai Perwira Unit Search and Rescue Bimbingan Masyarakat Potensi Dirgantara (Panit Sarbinmasair dan Potdirga) Polairud Polda Papua, BRIPKA Jafar bersama 7 rekannya menyelam di kedalaman 9 meter dasar laut sambil memegang pipa air berukuran 2 inchi dan ini bukan perkara mudah.

Persiapan tim penyelam Polairud Polda Papua untuk penyambungan pipa air bersih di Kampung Enggros. Foto: Humas Polda Papua
BRIPKA Jafar menceritakan proses pemasangan pipa air dimulai saat air mulai pasang hingga air mulai surut. “Saat tekanan air sangat kencang, dibutuhkan tenaga sedikit ekstra untuk memasang pipa air di dasar laut,” katanya saat ditemui di Kantor Mapolda Papua, Kota Jayapura, Kamis, 19 Juni 2025.
Dibalik tugas keamanan, para penyelam ini menjadi penyambung kehidupan bagi warga Kampung Enggros untuk menikmati air bersih. “Sebagai seorang aparat keamanan, pekerjaan ini adalah panggilan sebagai abdi negara dalam melayani masyarakat untuk lepas dari kesulitan,” kata BRIPKA Jafar.

Persiapan tim penyelam Polairud Polda Papua untuk penyambungan pipa air bersih di Kampung Enggros. Foto: Humas Polda Papua
Direktur Utama PT Air Minum Jayapura (PT. AMJ) Robohonglo Nanwani, Entis Sutisna menjelaskan, pemasangan pipa air bersih di Kampung Enggros berjarak 500-600 meter, mulai dari daratan Skyland hingga ke Kampung Enggros untuk bisa mengalirkan air bersih.
“Setelah pipa terpasang, diberikan pemberat sekitar 50 buah yang telah disiapkan untuk menenggelamkan pipa hingga menempel di dasar laut. Fungsinya agar pipa ini tahan terhadap arus dasar laut,” kata Entis.
Mahalnya Air Bersih

Air bersih mengalir di Kampung Enggros – kampung tertua di Kota Jayapura. Foto: Humas Polda Papua
Sejak 2019, warga Kampung Enggros kesulitan mendapatkan air bersih. Masyarakat harus membeli air untuk kebutuhan harian, seperti memasak, mencuci dan mandi.
Kampung Enggros merupakan kampung tertua di Kota Jayapura yang berada di perairan Teluk Youtefa. Pemukiman warga di kampung ini dibangun di atas air dengan konsep rumah panggung yang terbuat dari papan.
Kampung Enggros tak terlepas dari Kampung Tobati yang letaknya bersebelahan. Dalam bahasa setempat Kampung Enggros sering disebut Injros yang artinya tempat kedua. “In” yang berarti tempat dan “jros” yang berarti kedua.
Konon, menurut cerita, pada masa lalu, anak dari pemimpin Tobati bertengkar dan akhirnya memisahkan diri. Selain ada yang tinggal di Kampung Tobati, ada juga yang tinggal di Kampung Injros.

Persiapan tim penyelam Polairud Polda Papua untuk penyambungan pipa air bersih di Kampung Enggros. Foto: Humas Polda Papua
Kepala Kampung Enggros, Rully M. Meraudje menjelaskan masyarakat Kampung Enggros dan Tobati hidup berdampingan. Namun, untuk urusan kebutuhan air bersih, masyarakat harus merogoh kocek lebih dalam.
Rully bilang, per tangki air isi ulang ukuran 200 liter dihargai Rp120 ribu, lalu ditambah ongkos kirim ke kampung dengan menggunakan perahu fiber Rp100 ribu. Total keseluruhan yang harus dibayar untuk satu kali angkut air bersih berkisar Rp220 ribu.
“Biasanya ukuran 200 liter bisa digunakan 2-3 hari. Sehingga dalam satu minggu, bisa saja membeli air tandon sampai 2 kali, tergantung pemakaiannya. Tinggal dikalikan saja dalam satu bulannya untuk kebutuhan air bersih. Uang yang tidak sedikit,” jelasnya.
Rully mengatakan, minimnya air bersih di Kampung Enggros dikarenakan kurangnya infrastruktur air bersih yang memadai. “Sejak 2019 hingga awal 2025 masyarakat terpaksa membeli air bersih di Kota Jayapura,” jelasnya.
Aliran Sumber Kehidupan
Pada 2024, Pemerintah Kampung Enggros telah berupaya memasang pipa air bersih, namun terkendala kondisi geografis dan kekurangan anggaran.
Suka cita pun menyelimuti kampung tertua di Kota Jayapura itu, saat mendapatkan kabar Polairud Polda Papua berkolaborasi dengan PT Air Minum Jayapura (PT. AMJ) Robohonglo Nanwani menjadi penyambung tetesan sumber kehidupan dengan melakukan pemasangan pipa air bersih.
“Kami berterima kasih dengan penyediaan air bersih dari Polda Papua dan PT Air Minum Jayapura. Semua ini bisa memudahkan kehidupan masyarakat di kampung,” jelasnya.
Kabid Humas Polda Papua Jan Makatita menjelaskan personel Polda Papua dibantu oleh PT AMJ Robohonglo Nanwani memasang pipa bawah laut dari pulau menuju pasir timbul tenggelam sejauh 100 meter.

Persiapan tim penyelam Polairud Polda Papua untuk penyambungan pipa air bersih di Kampung Enggros. Foto: Humas Polda Papua
Dalam proses pemasangan pipa-pipa tersebut melibatkan 7 personel yang meliputi tim selam Ditpolairud Polda Papua, Personel Satuan Polairud Polresta Jayapura dan pegawai PT AMJ.
“Setelah proses pemasangan pipa air bawah laut dari pulau menuju pasir timbul sepanjang 100 meter dilanjutkan penyambungan pipa serta pemberat tambahan,” jelasnya.
Tahun lalu, Ditpolairud Polda Papua juga sudah memasang pipa air bersih di Kampung Enggros, namun aktivitas masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Sehingga pipa tersebut seringkali mengalami kebocoran akibat tersenggol jangkar speed boat.
Bahkan, PT AMJ Robohonglo Nanwani juga telah memasang pipa air bersih menuju Kampung Enggros pada 2022. Namun, pipa-pipa tersebut tidak sampai ke dasar laut karena petugas perusahaan tidak memiliki keahlian menyelam hingga dasar laut.
Waktu terus berjalan, pipa yang bocor tidak dijaga dengan baik, apalagi kawasan tersebut menjadi arus lalu lintas laut masyarakat maupun nelayan.
“Syukurlah, air bersih sudah bisa dinikmati warga Kampung Enggros. Semoga segala fasilitas untuk penunjang ini bisa dijaga untuk kepentingan bersama,” ujar Entis.
Kini, tetesan sumber kehidupan itu sudah bisa dinikmati warga Kampung Injros sejak 15 Juni 2025. Senyum kebahagiaan menyelimuti warga, berkat para penyelam yang tak hanya jadi pelindung masyarakat, tapi juga menjadi pelayan di tengah warga Kampung Injros. ***(Imelda)