KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri melantik 489 bintara Polri Angkatan 51 di SPN Kota Jayapura pada Kamis 11 Juli 2024.
Angkatan ini diberi nama resimen Mokomale Dei Foi atau MDF. Nama itu rupanya diambil dari bahasa Sentani, Kabupaten Jayapura yang memiliki arti polisi yang melayani dengan ikhlas.
“Nama itu Itu tidak ada kaitan dengan apa-apa. Mungkin nama ini juga terinspirasi setelah melihat sosok Kapolda yang selalu melayani dengan ikhlas di Tanah Papua, sehingga Biro SDM memakai nama batalyon angkatan 51,” ujar Fakhiri.
Dengan adanya sebutan itu, Fakhiri berharap tidak hanya sekadar menjadi nama resimen atau batalyon. Namun 489 Bintara Polri ini harus menjadi Bhayangkara sejati.
Ia juga berharap angkatan 51 bisa menjadi contoh bagi para seniornya untuk mengabdikan diri di kepolisian dalam melayani masyarakat Papua dengan ikhlas.
“Saya berharap jangan hanya jadi nama batalyon saja, tetapi lakukan untuk menjadi jati diri kalian sebagai anggota Polri melayani di Tanah Papua,” ucap Fakhiri.
Fakhiri mengaku sangat bersyukur 489 pemuda asli Papua dan lahir besar di Papua mampu menuntaskan pendidikan di SPN selama 5 bulan. Angkatan 51 diharapkan menjadi garda terdepan di Polda Papua dan Papua Barat.
“Mereka harus bisa menjadi jembatan penghubung antara Polri dengan masyarakat yang nantinya mereka layani,” ujarnya.
Pesan Fakhiri untuk Resimen MDF

Bintara Polri Angkatan 51 Resimen MDF saat pelantikan di SPN Kota Jayapura pada Kamis 11 Juli 2024. (Ist)
Kepada Resimen MDF, Fakhiri berpesan jadilah polisi yang baik. Sebab Polri telah membentuk dan mempersiapkan mereka untuk turun langsung di tengah-tengah masyarakat Papua.
“Mereka inikan rata-rata semua asli Papua dan kelahiran Papua, jadi saya yakin tidak akan ada hambatan. Ke depan tentunya kami akan hadirkan sosok-sosok Bintara yang lahir besar di Papua untuk mengabdikan diri di Tanah Papua,” katanya.
Menurut Fakhiri, sejak penerimaan 2021, 2022, 2023 dan 2024 sudah banyak anak-anak asli Papua dan lahir besar di Papua yang menjadi polisi. Langkah ini dapat menjadi transformasi generasi Papua dan melahirkan polisi profesional di tanah ini.
“Jangan jumawa tetapi saya minta dukungan dari semua orang tua dan keluarga untuk mendukung mereka menjadi polisi yang baik. Menjadi polisi baik itu sederhana, yang penting dengar-dengaran sebagaimana ada dalam pelajaran agama apapun. Marilah kita menjadi anak yang dengar-dengaran terlebih takut akan Tuhan,” pesan Fakhiri.
Penerimaan 2.083 Bintara Tamtama Polri 2024 Biro SDM Polda Papua telah melaksanakan kegiatan rapat hasil sidang akhir. Rapat berlangsung di Mako Brimob Kotaraja, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Selasa 9 Juli 2024.
Berdasarkan data, sebanyak 58 anak asli Papua diterima sebagai Tamtama Polri, dan non Orang Asli Papua sebanyak 25 orang. Total 83 orang. Sementara untuk Bintara Polri sebanyak 1.333 anak asli Papua dinyatakan lulus, non orang asli Papua sebanyak 667. Total 2.000 orang.
Fakhiri mengatakan seluruh anak asli Papua yang sudah dinyatakan lulus akan menempuh pendidikan kepolisian di SPN yang ada di luar Papua. Sedangkan non Papua akan menjalani pendidikan di SPN Base-G Kota Jayapura.
“Meskipun terpisah nantinya yang jalani pendidikan di Jayapura akan bergabung dengan yang sekolah diluar untuk magang selama setahun,” ucap Fakhiri menambahkan.
Fakhiri Sudah Layak Maju Pilgub Papua

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri bersama Ketua Bhayangkari Polda Papua Eva Fakhiri hadir di KKR, Jumat 28 Juni 2024. (Ist)
Terpisah Marthen Drunyi, Calon Tamtama Brimob Polda Papua, menyampaikan terimakasih kepada Kapolda Papua yang sudah memberikan ruang seluas-luasnya kepada anak-anak asli Papua.
“Saya sudah ikut tes sebanyak dua kali dan tes ketiga baru dinyatakan lulus. Saya sangat berterima kasih kepada bapak Kapolda Fakhiri untuk kebijakan yang diberikan,” kata Drunyi.
Kepada anak-anak Papua yang dinyatakan belum lulus, Drunyi meminta untuk tidak patah arang. Sebab penerimaan Polri masih akan berlanjut hingga 2028. “Silahkan teman-teman persiapkan diri lebih baik lagi dan tetap semangat. Semoga di tes berikutnya kalian bisa lulus seperti saya,” ujarnya.
Sementara itu, Epo D’Fenomeno atau bernama asli Onesias Chelvix Urbinas salah satu penyanyi tap berprestasi asal Papua menilai Fakhiri adalah sosok pemimpin yang rendah hati. Selain itu juga bersahabat dengan semua kalangan umur.
“Saya sebagai musisi menilai beliau adalah orang yang tidak kaku, yang mana ketika bertemu dengan siapa saja, beliau bisa menunjukan diri sebagai sahabat,” kata Epo.
Soal rencana beliau akan maju di Pilkada Gubernur Papua, Epo juga memandang Fakhiri sudah layak. Sebab secara pribadi dan komunitas sudah merasakan dampak positif yang mana perhatian Fakhiri terhadap musik (seni) sangat nyata.
“Beberapa kali event beliau terlihat hadir bahkan membantu kami anak-anak Papua. Pemimpin seperti ini yang menjadi harapan kami supaya bisa memperhatikan musik dan pergerakan komunitas, khususnya kaum milenial di Tanah Papua,” ujarnya.
Senada disampaikan influencer Papua, Michelle Steinberg Horstlie. Ia menilai sosok Irjen Fakhiri sangat menginspirasi. Itu terlihat saat saya berkolaborasi dengan Polda Papua dalam film “Si Tikam Polisi Noken”.
“Saya melihat bapak Fakhiri sangat sabar dalam menghadapi adik-adik dan polisi yang bermain film. Bahkan bapak selalu ada di lokasi shooting sampai dengan selesai tetap bersama kami,” kata Michelle.
Ia memiliki harapan, 5 tahun ke depan Papua memiliki pemimpin yang bisa merangkul dan dengan konsisten memfasilitasi kegiatan anak muda.
“Ini penting biar ada kolaborasi yang baik antar pemerintah dan anak muda di Papua, dan itu ada di bapak Mathius Fakhiri,” tutupnya. *** (Imelda)