KABARPAPUA.CO, Kenyam – Masyarakat Kampung Yuguru, Distrik Mebarok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, menangis haru menyambut kedatangan Penjabat Bupati Nduga, Edison Nggwijangge.
Masyarakat tak kuasa menahan air mata melihat sosok pemimpin hadir di tengah-tengah kampung mereka. Apalagi kampung mereka masuk dalam daerah 3T di Kabupaten Nduga, yakni Tertinggal, Terdepan dan Terluar.
Dalam kunjungan itu, Edison membawa puluhan ton beras untuk memastikan ketahanan pangan masyarakat di Distrik Mebarok. Puluhan ton beras diangkut menggunakan carteran helikopter.
Pantauann KabarPapua.co, Edison Nggwijangge langsung melakukan rapat perdana bersama seluruh unsur masyarakat kampung dan distrik. Mereka membahas dan menyepakati untuk menjaga keamanan bersama.
Tokoh Gereja sekaligus Kepala Kampung, Embenlak Lokbore meminta pemerintah mengaktifkan kembali Pemerintahan Distrik. Mereka juga meminta adanya pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Saya menyampaikan terima kasih kepada karena bupati dan plt kadis perumahan bisa hadir secara langsung tatap muka bersama masyarakat Yuguru untuk mendengar secara langsung kebutuhan mendesak di sini,” ucapnya.
Senada Kepala Suku Tiga Gereja, Simson Kogoya yang berterima kasih atas kehadiran bupati di kampungnya. Ia juga mendukung keputusan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat bersama.
“Dengan rapat bersama pemerintah dan warga Yuguru, Distrik Mebarok umumnya hari ini bisa menyepakati untuk menjaga keamanan bersama. Ini Langkah yang sangat baik, sehingga pelayanan bisa aktif kembali,” tuturnya.
Simson juga mempersilakan maskapai penerbangan beroperasi di Kampung Yuguru. Ia bahkan menjamin akan menjaga keamanan pilot dan pesawat.
Sementara itu, Perwakilan Perempuan, Yulib Wandikbo mengaku terharu dengan kedatangan bupati dan tim untuk kehidupan masyarakat yang berada di balik gunung.
“Kami kira pemerintah tidak akan melihat kami. Sebab bertahun-tahun, pemerintah tidak hadir mengunjungi kami, namun ternyata belakangan ini bapa bupati hadir di tengah-tengah kami di Kampung Yuguru,” tuturnya sambil meneteskan air mata.
Yulib juga curhat soal kesedihan dan sakit hati masyarakat Kampung Yuguru yang tidak tersentuh pelayanan pemerintah. Untuk itu, dia meminta agar pemerintah kembali mengaktifkan pelayanan di kampung tersebut.
“Hari ini Tuhan bersama kami, karena bupati sudah hadir melihat kami. Terima kasih bapa bupati, kiranya ke depan pemerintah terus datang dan memperhatikan kehidupan masyarakat yang ada di balik gunung-gunung,” ucapnya.
Senada juga disampaikan Kepala Distrik Mebarok yang mengaku khawatir dengan nasib masyarakat. Kekhawatiran ini, karena tidak ada pelayanan pemerintahan kabupaten.
“Ini sejarah baru, Pj Bupati Edison hadir di tengah kami sekaligus menyalurkan puluhan ton beras dan bahan campuran makanan. Saat ini masyarakat bisa merasakan sentuhan pelayanan pemerintahan lewat saluran beras untuk menyambung hidup,” katanya.
Selama ini, kata dia, masyarakat hidup dalam keterbatasan dengan mengandalkan hipere atau ubi jalar sebagai makanan pokok. Kondisi ini karena tidak adanya transportasi udara menuju kota.
Ia pun meminta pemerintah pusat dan maskapai penerbangan untuk melayani masyarakat kembali. ”Silakan pesawat terbang ke distrik kami, masyarakat dan pemerintah siap menjaga keamanan,” tandasnya. *** (Stefanus Tarsi)