KABARPAPUA.CO, Wamena – Seleksi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Jayawijaya jalur pengangkatan akhirnya dimulai.
Seleksi dilakukan dengan mengadakan tes tertulis dan tes wawancara pada Senin 10 Februari 2025. Proses seleksi dibuka Penjabat Bupati Jayawijaya Thony M. Mayor.
Peserta tes tertulis dan wawancara mencapai 108 orang. Mereka terdiri dari 52 orang dari wilayah Adat Wio, wilayah Adat Omarikma 11 orang. Wilayah Adat Hubulama 19 orang, wilayah Adat Mbalima 9 orang, dan wilayah Adat Huseloma 17 orang.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Thony Mayor memberikan apresiasi kepada panitia seleksi yang sudah bekerja keras. Dimana proses seleksi DPRK Jalur Pengangkatan dapat berjalan dengan baik.
“Dengan adanya 5 wilayah adat yang terwakilkan dalam pemilihan anggota DPRK, diharapkan dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat. Tentunya untuk pembangunan di Kabupaten Jayawijaya lebih maju,” ungkap Thony.
5 wilayah adat ini merupakan saran dari tua-tua adat, LMA,dan Majelis Rakyat Papua untuk masuk dalam Calon Anggota DPRK Jayawijaya. Ia berharap tim juri untuk memberikan keputusan secara adil.
Pelaksanaan seleksi akan berlangsung selama 2 hari mulai dari tanggal 10-11 Februari 2025. Seleksi digelar di Aula Sasana Wio 1 Kantor Bupati Jayawijaya.
Ketua Panitia Seleksi DPRK Jayawijaya Jalur Pengangkatan, Lekius Jikwa, mengatakan proses seleksi ini merupakan tahapan penting. Seleksi ini dalam upaya mendapatkan wakil-wakil rakyat yang berkualitas, berintegritas, serta memiliki kompetensi yang baik.
Lekius yang juga menjabat Asisten II Setda Jayawijaya menyatakan akan berupaya semaksimal dalam proses seleksi. Ia memastikan akan bekerja secara transparan, akuntabel, dan profesional.
Ia berharap dalam proses seleksi akan menemukan putera-putera terbaik. Apalagi Kabupaten Jayawijaya memiliki visi dan misi yang jelas serta memiliki komitmen yang kuat untuk membangun daerah ini menjadi lebih baik.
“Selama ini kami sebagai pansel sudah memberikan pengumuman kepada seluruh peserta melalui kesbangpol, RRI, dan berbagai media sosial. Kami juga bekerja sama dengan Provinsi Papua Pegunungan dan akademisi dalam persiapan soal-soal seleksi,” katanya. *** (Agris Wistrijaya)