KABARPAPUA.CO, Wamena – Jabatan Penjabat Bupati Jayawijaya resmi beralih dari Dr. Sumule Tumbo kepada Tonny M. Mayor, S.Pd, MM pada Rabu 26 Juni 2024.
Sumule Tumbo usia menyerahkan jabatan menyampaikan ucap syukur atas kesempatan yang diberikan untuk mengimplementasikan roda pemerintahan Kabupaten Jayawijaya selama 6 bulan lebih.
“Kita syukur kepada Tuhan bahwa keberadaan kami dalam penugasan di Jayawijaya ini. Apapun yang kita lakukan, besar atau kecil, kami menganggap itu adalah pengabdian. Pengabdian untuk melaksanakan program layanan dasar masyarakat dalam mendorong percepatan pembangunan di Jayawijaya,” katanya.
Sumule menjelaskan bahwa program kerja yang sudah dicanangkan untuk kebaikan daerah demi perubahan mendasar menuju kesejahteraan masyarakat, terutama orang asli Papua.
“Kita berpisah tempat kerja, namun tetap kita melakukan koordinasi bersama pusat dan daerah. Kami secara otomatis kembali kepada jabatan definitif yaitu Direktur Fasilitasi Transfer Dana di Kementerian Dalam Negeri,” terangnya.
Ia melihat di Papua Pegunungan masih dominan di dalam APBD adalah dana transfer. Hal ini membuuhkan sinergitas, kolaborasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
“Ini tempatnya saja yang berbeda, tetapi substansinya sama, sehingga tetap kita berkolaborasi dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sumule mengaku banyak kenangan manis dalam melaksanakan tugas di Kabupaten Jayawijaya. Ia pun berpesan agar tetap menjaga silaturahmi dalam setiap menjalankan tugas negara.
“Saya mohon maaf dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab ke depan. Tetap kita akan membangun koordinasi di tingkatan pemerintahan yang ada sesuai regulasi yang ada,” harapnya.
Ia juga berharap penjabat bupati baru untuk tetap mengoptimalkan program prioritas dalam keberpihakan kepada OAP. “Saya pesan kepada bupati baru untuk tetap kita optimalkan untuk sekurang-kurangnya satu distrik 1 hektare- 28 hektare,” katanya.
Penjabat Bupati Jayawijaya, Tonny Mayor menyampaikan terima kasih kepada penjabat lama Sumule Tumbo yang telah mengabdikan diri di Kabupaten Jayawijaya maupun Papua Pegunungan.
“Apa yang bapak sudah mengabdikan diri di sini, kami tetap tetap melanjutkan. Karena kami sadar apa yang disampaikan itu merupakan program yang harus kita tindak lanjuti bersama dari pusat sampai kabupaten,” ujarnya.
Pada beberapa apel, Tonny Mayor juga telah mengingatkan bahwasanya sebagai ASN mempunyai tanggungjawab yang sama dari pusat – kabupaten yaitu mensejahterakan masyarakat.
“Kami sebagai ASN ketika masuk pertama itu ada bimbingan, sehingga kita tahu mengelola organisasi. Pergantian dalam suatu jabatan itu hal biasa. Kita sebagai penjabat bupati harus melaksanakan aturan-aturan yang berlaku demi kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Menurut Tonny, perbedaan pendapat yang selama ini terjadi itu merupakan hal wajar. “Persaudaraan itu abadi, kita juga jadi panutan bagi staf. Berdebat secara kedinasan itu hal biasa dan itu jadi pembelajaran,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Tonny menyampaikan permohonan maaf, karena masyarakat Papua memiliki kebiasaan berbicara dengan nada yang keras. Demikian pula saat menyampaikan argumen kadang-kadang agak keras dan terkesan kurang sopan.
“Kami tidak akan pernah melupakan kebaikan orang. Kami sudah diajar soal etika dan budaya oleh orang tua kita. Secara pribadi, saya Tonny Mayor menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Sumule Tumbo,” ucapnya. *** (Stefanus Tarsi)