Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

PERISTIWA · 1 Mar 2024 16:40 WIT

Ricuh Pleno di Yalimo, Wakapolres dan Kasat Lantas Terluka


					Aparat kepolisian saat turun meredam kericuhan di Kabupaten Yalimo, Kamis 29 Februari 2024. (Dok Polda Papua) Perbesar

Aparat kepolisian saat turun meredam kericuhan di Kabupaten Yalimo, Kamis 29 Februari 2024. (Dok Polda Papua)

KABARPAPUA.CO, Elelim – Rapat pleno di Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan berakhir ricuh pada Kamis 29 Februari 2024. Kericuhan menyebabkan dua anggota Polri terluka akibat amukan massa.

Kedua korban adalah Wakapolres Yalimo, Kompol Unding Alimuddin terkena lemparan batu pada tangan. Sementara Kasat Lantas Polres Yalimo, Ipda Muhammad Yusuf, terkena panah pada pinggang.

Kericuhan berawal dari keributan di Kantor Bawaslu yang melibatkan masyarakat dari Kampung Landikma, Distrik Abenaho. Mereka  merasa keberatan atas dugaan kecurangan suara saat pleno di Distrik Abenaho.

“Penyerangan terjadi setelah kelompok massa dari Distrik Abenaho tiba di Kantor Bawaslu dengan menggunakan tiga mobil dan membawa senjata tajam,” kata Wakapolres Yalimo, Kompol Unding Alimuddin dalam keteranganya, Jumat 1 Maret 2024.

Polisi Jadi Sasaran Amukan Massa

Kasat Lantas Polres Yalim, Ipda Yusuf terkena panah saat ricuh di Bawaslu, Kamis 29 Februari 2024. (Dok Polda Papua)

Saat itu, kata Unding, anggota Polri segera merespons untuk mengamankan situasi. Namun, anggota malah menjadi sasaran penyerangan balik oleh massa yang sudah memanas.

Aksi massa mereda setelah respons cepat dari anggota Polres Yalimo. “Berkat respons cepat dari anggota Polres Yalimo, kejadian ini tidak berujung pada luka serius,” ujar Unding.

Polres Yalimo saat ini telah menyiagakan anggota sebagai langkah preventif agar anggota Polri dapat merespons dengan cepat dalam situasi darurat.

“Insiden penyerangan terhadap anggota Polri ini menunjukkan kompleksitas dalam menjaga keamanan dan ketertiban di daerah. Semoga penyelesaian yang damai dapat ditemukan untuk mengatasi perbedaan pendapat dan menjaga kestabilan di wilayah tersebut,” harapnya. *** (Achmad Syaiful)

Artikel ini telah dibaca 81 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Murka Ibunya Diancam, Pria di Supiori Tikam Saudara Kandung

6 September 2024 - 21:10 WIT

Situasi Kaimana Kembali Kondusif Pasca Ricuh di Kantor Bawaslu

4 September 2024 - 09:45 WIT

Tuntut Hak Politik OAP Berujung Ricuh di Depan Kantor Bawaslu Kaimana

4 September 2024 - 09:31 WIT

Alasan Pertamina Blokir 2.500 Barcode Ganda hingga Temui Polda Papua

3 September 2024 - 21:25 WIT

KKB Tembak Sopir Truk di Dogiyai Papua Tengah

2 September 2024 - 22:28 WIT

Klarifikasi Kapolda Papua Soal Hilangnya Senpi Denpom Nabire

30 August 2024 - 22:55 WIT

Trending di PERISTIWA