KABARPAPUA.CO, Sentani – Dinamika tentang pergantian penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura kian mencuat di media sosial. Mencuatnya isu ini pasca kabar Sekda Jayapura Hana Hikoyabi bakal mundur untuk mencalonkan diri di Pilkada 2024.
Sejumlah kandidat dari birokrasi Kabupaten Jayapura dikabarkan akan menggantikan posisi Hana Hikoyabi. Kabar ini mulai tersebar dan menjadi bahan perdebatan di media sosial.
Pelaksana tugas Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Jayapura, Budi Projonegoro Yoku, S.STP, angkat bicara terkait isu tersebut. Ia pun meminta publik untuk menahan diri dan menunggu proses yang dilakukan sesuai mekanisme.
Hingga kini, kata Budi, belum ada pembahasan tentang teknis menangani mutasi, rotasi dan kepangkatan untuk penjabat Sekda Jayapura. “Mengenai wacana-wacana yang hari ini berkembang itu wajar saja dibangun, tetapi kita tetap harus menjaga etika birokrasi bahwa penjabat Sekda definitif masih ada,” katanya.
Budi juga menyampaikan bahwa mengenai keinginan Hana Hikoyabi untuk maju masih dalam wacana, sehingga masalah jabatan sekda tidak terlalu dibahas lebih jauh di permukaan.
Ia berharap masalah tersebut tidak menjadi perdebatan yang akan memperuncing persoalan dan berdampak pada kebersamaan antara sesama ASN di Kabupaten Jayapura yang memenuhi syarat.
“Artinya jika hal ini terus diangkat dan jadi perdebatan maka dampaknya bisa terjadi gesekan di antara sesama anak-anak asli Kabupaten Jayapura. Sebab, kabupaten ini dibangun berdasarkan persaudaraan yang tinggi,” ujarnya.
Soal proses pergantian pejabat, Budi menambahkan bahwa hal itu bukanlah yang mudah. Selain itu juga tidak bisa diintervensi oleh siapapun, karena menjadi ranah pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
“Itu mekanismenya panjang, kita harus minta rekomendasi dari KASN dan lain seterusnya,” kata Budi. *** (Alan Youwe)