KABARPAPUA.CO, Serui – Tradisi budaya Indonesia merupakan kekayaan yang sangat berharga dan perlu dilestarikan kepada generasi penerus bangsa. Ini agar terus tumbuh rasa cinta untuk menjaga warisan budaya leluhur, salah satunya Noken Papua.
Tas Noken Papua merupakan kerajinan asli daerah yang terbuat dari serat kayu, batang anggrek, benang dan daun. Pembuatan noken ini dilakukan secara tradisional melalui teknik menganyam yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya takbenda di Perancis pada 2012.
Pelatihan ini turut dihadiri Wakil Ketua I DPRD Kepulauan Yapen Jasten Simanjutak dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Imelda Welmina Sanadi. Tercatat 60 peserta pelatihan berasal dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kepulauan Yapen.
Pelaksana harian (Plh) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Yapen, Oktavianus Ayorbaba, menyampaikan budaya kerajinan noken Papua perlu dilestarikan melalui pelatihan menganyam noken kepada para siswa SMA.
Pelatihan berlangsung selama 3 hari dengan bimbingan perajin asli Noken Papua dari Kabupaten kepulauan Yapen. Pelatihan menganyam noken akan melalui teknik dasar dan kombinasi untuk memudahkan pemula untuk dapat belajar.
“Disini dilatih yang tidak tahu menjadi tahu. Saat ini dilatih dulu Noken kedepan akan ada pelatihan menganyam yang lain juga, tapi juga nanti Batik Papua,” katanya, Kamis 10 Oktober 2024.
Dorong Kreasi Siswa Menganyam Noken
Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Suzana Wanggai bersama pelajar peserta pelatihan menganyam noken di Gedung Tongkonan KPR Serui. (KabarPapua.co/Ainun Faathirjal)
Ia berharap para siswa mampu berkreasi serta membagikan ilmunya kepada teman-teman di sekolah untuk melestarikan warisan budaya tas noken Papua.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Suzana D. Wanggai, mengapresiasi para perajin noken yang berbagi pengetahuan kepada generasi muda. Ia juga mengapresiasi pelajar yang memiliki keinginan belajar warisan budaya.
“Hasil noken ini dapat dimasukan ke dalam UKM sekolah agar dapat dipamerkan dan dipromosikan lewat event atau pameran-pameran. Ini juga menjadi sumber penghasilan bagi sekolah atau pribadi,” katanya.
Ia berharap para pelajar dapat untuk menjaga kesehatan, serta tekun mempelajari cara menganyam noken. Tak kalah penting, membagikan pengetahuan menganyam noken di lingkungan sekolah.
“Negara yang besar adalah negara yang tidak melupakan sejarah dan tidak meninggalkan warisan budayanya. Kita harus tunjukkan bahwa kita adalah negara yang besar,” ujarnya. *** (Ainun Faathirjal)
