KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Dinas Perikanan Kota Jayapura menggelar pelatihan diversifikasi produk olahan ikan bagi mama Papua dari lima kampung adat, pada Selasa 6 Agustus 2024.
Dalam pelatihan itu, Pemkot Jayapura juga menyerahkan bantuan peralatan pengolahan ikan kepada 50 mama Papua. Mereka berasal dari Kampung Kayu Batu, Kampung Tahima Soroma, Kampung Yoka, Kampung Holtekamp dan Kampung Skouw Mabo.
Plh Sekda Kota Jayapura, Evert Meraudje, mengatakan diversifikasi produk olahan hasil perikanan adalah usaha untuk melakukan penganekaragaman produk yang bisa dihasilkan dari perikanan. Produk tersebut seperti nugget, abon, kerupuk, empek-empek, keripik dan lainnya.
“Tanpa adanya upaya diversifikasi, maka permintaan ikan dari pasar cenderung stagnan. Sehingga melalui kegiatan ini masyarakat diajak untuk dapat mengolah makanan berbahan dasar ikan menjadi berbagai macam menu inovasi,” katanya di Kampung Holtekamp, Selasa 6 Agustus 2024.
Everth berujar, kedepan masyarakat dapat memaksimalkan potensi perikanan Kota Jayapura setelah mengikuti pelatihan tersebut. Dimana ikan tidak hanya dijual segar, namun menjadi produk olahan.
“Olahan diversifikasi produk perikanan dapat meningkatkan harga dan daya saing produk perikanan (nilai tambah). Selain itu menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi keluarga khususnya masyarakat OAP Port Numbay,” ujarnya.
Ia memandang perlu ada upaya untuk mengatasi dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan masyarakat asli Port Numbay. Salah satunya dalam mengolah hasil perikanan menjadi berbagai macam produk olahan yang bernilai ekonomis tinggi.
“Kami harap dengan adanya pelatihan ini dapat terbentuk iklim usaha baru yang nantinya dapat meningkatkan perekonomian mereka,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura, Matheys Sibi, mengatakan pelatihan pengolahan ikan merupakan kali pertama bagi para mama Papua pengolah ikan di Kota Jayapura.
Pelatihan ini bertujuan untuk melatih pelaku usaha asli Port Numbay agar dapat mendiversifikasi produk olahan asal ikan berdasarkan potensi perikanan di kampung masing-masing. Pelatihan menggunakan bahan baku produksi ikan setempat.
“Komoditi lokal Kampung Holtekamp misalnya terkenal dengan bandeng. Maka bandeng itu yang akan diolah menjadi aneka olahan, seperti bakso ikan bandeng, otak-otak, sosis dan nugget ikan bandeng,” terangnya.
Sibi berharap pelatihan pengolahan ikan komoditi lokal ini dapat berkelanjutan, sehingga produk olahan dapat dijual menembus pasar ritel dan modern. Ia juga berharap adanya kolaborasi dan sinergitas dengan pemerintah kampung dan OPD teknis lainnya. *** (Natalya Yoku)