KABARPAPUA.CO, Serui – Puluhan kepala sekolah dan guru di Kabupaten Kepulauan Yapen antusias mengikuti Pengimbasan Program Sekolah Penggerak di SD PGRI Dawai selama 3 hari.
Pengimbangan resmi dibuka Sekretaris Daerah Kepulauan Yapen, Erny Tania. 110 peserta mengikuti pengimbasan, terdiri dari 22 kepala sekolah, 66 guru dan 22 operator dapodik dari Distrik Ampoi, Rambawi, Yapen Timur dan Pulau Kurudu.
Penampilan siswa meramaikan pembukaan Pengimbasan Sekolah Penggerak. Mereka memainkan alat musik tifa, musik bambu hingga drumband. Agenda pembukaan diakhiri dengan pemberian bantuan bibit tanaman, penanaman bibit sayur serta pemberian makan ikan lele budidaya SD dan SMP PGRI Dawai.
Sekda Kepulauan Yapen, Erny Tania mengapresiasi terselenggaranya program Sekolah Penggerak. Menurut dia, program ini bertujuan untuk menciptakan sumber daya yang unggul mulai dari kepala sekolah dan guru.
Kegiatan ini untuk membagikan metode dari sekolah penggerak dalam mewujudkan visi pendidikan, yakni Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berpribadian melalui terciptanya pelajar pancasila.
“Jika ingin menanam untuk beberapa hari maka tanamlah bunga, dan jika ingin untuk beberapa bulan dan tahun maka tanamlah pohon. Namu jika ingin jangka panjang atau seumur hidup tanamlah lewat dunia pendidikan,” ujar Erny Tania.
Erny Tania berharap para peserta pengimbasan dapat berkonsentrasi penuh selama mengikuti kegiatan, sehingga memperoleh bekal untuk sekolah masing masing.
Kepala Sekolah SD PGRI Dawai, Yustince S.Runtuboi mengatakan SD PGRI Dawai telah menjadi satu satunya sekolah penggerak di Kepulauan Yapen. Pihaknya berhasil melalui tes yang tidak mudah selama 6 bulan demi kemajuan pendidikan.
“Meskipun berada kampung, kita tidak boleh kalah. Kita harus membuktikan semangat yang kita miliki dan tunjukkan bahwa di kampung juga bisa,” ucapnya.
Yustince bercerita soal hasil budidaya lele di sekolah menjadi kuliner pecel lele hingga membantu para siswa membeli seragam olahraga baru. Dia juga mengungkapkan kreasi kerajinan siswa, seperti nampan dari kayu. *** (Ainun Faathirjal)