KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura– Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendugbangga) memperkuat program kerja pada stunting di 2025.
Kepala Kemendugbangga Papua, Sarles Brabar menjelaskan sampai saat ini, angka stunting di Provinsi Papua Raya, khususnya di Papua Selatan tercatat paling rendah. Diikuti oleh Provinsi Papua. Lalu, angka stunting paling tinggi berada di Provinsi Papua Tengah dan Papua Pegunungan.
“Kami terus menggerakan program unggulan yakni memperkuat program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting),” jelasnya ditemui di ruang kerjanya, Kamis 20 Februari 2025.
Menurutnya, program ini menjadi target utama di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia termasuk di Papua, dengan tujuan menekan angka stunting agar tercipta generasi emas Indonesia 2045.
“Kami mengharapkan program stunting menjadi target utama, sehingga angka stunting bisa ditekan,” ucapnya.
Dirinya mengungkapkan dalam menunjang penekanan angka stunting di daerah-daerah, Kemendugbangga menekankan kepada Dana Alokasi Khusus ( DAK) di bidang operasional atau Biaya Operasional Keluarga Berencana yang telah di drop dari pusat ke kabupaten seluruh Indonesia yang langsung masuk ke pemerintah daerah.
“Tujuannya hanya satu yakni stunting harus menjadi perhatian semua pihak dari pemerintahan tingkat provinsi sampai ke kabupaten kota, bahkan sampai ke distrik hingga kelurahan dan kampung,” jelasnya.
Maka, Kemendugbangga melakukan kolaborasi komunikasi dengan instansi organisasi perangkat yang mengelola program Keluarga Berencana di kabupaten kota untuk menyepakati hal-hal yang akan di lakukan di tahun 2025.
“Jadi di awal Februari hingga hari ini dari empat provinsi untuk benar- benar dioptimalkan. Diharapkan penurunan angka stunting di Papua khususnya di Kota Jayapura harus ditekan dan bisa dikurangi,” jelasnya. *** (Imelda)