KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Polresta Jayapura Kota menggencarkan patroli siber untuk menangkal peredaran hoaks yang dapat mengancam pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor Dean Mackbon mengatakan, patroli siber dilakukan, karena sudah banyak aktivitas di media sosial yang mengarah kepada hoaks dan provokasi.
“Kami terus lakukan patroli siber. Kami juga telah bangun komunikasi dengan Kominfo untuk tindakan takedown,” kata Victor yang pernah menjabat Wadir Reskrimsus Polda Papua, Jumat 19 Januari 2024.
Dalam Operasi Mantap Brata 2023-2024, kata Victor, pihaknya memiliki Subsatgas Bantuan yang bekerja menangani berita hoaks. Mereka akan mengedekan preemtif dan preventif, serta siap melakukan tindakan respresif atau penegakkan hukum terhadap penyebar hoaks.
Meski demikian, menurut Victior, hoaks yang mengarah pada terganggunya pelaksanaan Pemilu 2024 di Kota Jayapura masih minim. “Ini merupakan peran serta kesadaran masyarakat untuk menciptakan pemilu aman dan damai tanpa penyebaran hoaks dan provokasi,” ujarnya.
Victor berpesan kepada masyarakat Kota Jayapura agar tetap konsisten untuk tidak mudah terpengaruh dengan berita, informasi ataupun isu-isu yang belum benar kebenarannya.
“Cari tau kebenarannya terlebih dahulu, jangan kita yang menjadi penyebar hoax tersebut, saring sebelum sharing. Penyebar hoaks juga merupakan pelaku tindak pidana karena sudah turut serta,” tandasnya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey menegaskan pemerintah maupun masyarakat memiliki tanggung jawab bersama untuk menyukseskan Pemilu 2024. Hal ini bertujuan agar kesinambungan pembangunan dan kepemimpinan nasional terus berjalan.
“Kami pemerintah kota bersama Forkopimda dan aparat keamanan memiliki komitmen yang sama untuk mengawal dan menyukseskan Pemilu 2024 yang aman, nyaman dan kondusif,” ujarnya.
Dia berpesan kepada para pemilih yang mempunyai hak memilih untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab dengan memberikan hak suara pada Pemilu mendatang.
“Pilihan boleh berbeda tetapi perbedaan itu tidak untuk dimusuhi. Berdemokrasi secara bermartabat dan bertanggung jawab,” kata Frans Pekey. *** (Achmad Syaiful)