KABARPAPUA.CO, Serui– Ketua Pokja Perempuan Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua, Natalia B. Wona, menggelar penjaringan aspirasi terkait implementasi penyaluran Dana Otonomi Khusus (Otsus) di Kabupaten Kepulauan Yapen. Acara berlangsung di Gedung Sidang Dewan Adat Yapen, Kamis 2 Oktober 2025.
Penjaringan aspirasi fokus pada 5 sektor utama, yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan, infrastruktur dasar, serta pemberdayaan masyarakat adat. Kegiatan digelar untuk mendengar langsung suara masyarakat di tingkat kampung, sekaligus menilai kesesuaian program penyaluran dana dengan kebutuhan nyata di lapangan.
Natalia bilang, MRP memiliki kewenangan sebagaimana diatur dalam Pasal 20 UU Otonomi Khusus Papua, yaitu memperhatikan dan menyalurkan aspirasi masyarakat adat, perempuan, dan umat beragama. “Aspirasi ini akan kami formulasi dan teruskan kepada pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten,” ujar Natalia.

Natalia menjelaskan, Dana Tambahan Infrastruktur (DTI) tahun 2025 telah disalurkan pada Juni lalu. Sementara Dana Otsus Papua tahun 2025 mengalami pemangkasan, dari perkiraan Rp900 miliar menjadi Rp881 miliar. Dana tersebut tetap diprioritaskan untuk pembangunan manusia Papua, dengan alokasi minimal 30 persen untuk pendidikan, 20 persen untuk kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat adat.
Di tempat yang sama, Bupati Kepulauan Yapen Benyamin Arisoy melalui Staf Ahli Edi Nocca Mudumi mengapresiasi kehadiran MRP di Yapen. Menurutnya, aspirasi masyarakat adalah fondasi utama dalam memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada orang asli Papua.
Pihaknya berharap forum ini menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan kebutuhan dan harapan, baik terkait pendidikan, kesehatan, ekonomi, pelestarian adat dan budaya, maupun peran perempuan dan generasi muda. “Pemerintah daerah siap bersinergi menindaklanjuti aspirasi ini sesuai kewenangan yang ada,” kata Edi.
Pemkab Yapen melalui Inspektorat memastikan pengawasan realisasi dan capaian penggunaan Dana Otsus. Sejumlah sektor prioritas di Yapen meliputi pembangunan dan rehabilitasi sarana prasarana pendidikan dan kesehatan, pengadaan tenaga pendidik serta obat-obatan, hingga dukungan modal usaha mikro, koperasi, dan pengembangan pariwisata.
Natalia berharap, hasil penjaringan aspirasi di Yapen dapat memperkuat rekomendasi MRP kepada pemerintah, sehingga Dana Otsus benar-benar bermanfaat bagi tujuh suku asli yang mendiami Kepulauan Yapen.
Turut hadir Staff Ahli Bupati Edi Nocca Mudumi, Kadis DPMK Yapen Jan Lermatan, Anggota DPRK Yapen, Perwakilan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUMKM) Yapen, Perwakilan Kesbangpol dan Masyarakat. *** (Ainun Faathirjal)




















