KABARPAPUA.CO, Nabire– Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menggelar rembuk stunting dan penilaian kinerja terhadap 8 aksi konvergensi 2022 di 8 Kabupaten Provinsi Papua Tengah. Kegiatan berlangsung di Aula Gereja Katolik Kristus Sahabat Kita (KSK), Nabire, Rabu 22 November 2023.
Penjabat Gubernur Provinsi Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM menjelaskan rembuk stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah daerah untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan secara terintegrasi antara perangkat daerah sebagai penanggung jawab layanan dengan sektor atau lembaga non-pemerintah dan masyarakat.
Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas hidup, produktivitas dan daya saing manusia Indonesia serta berdampak terganggunya pertumbuhan otak dan perkembangan metabolisme tubuh dalam jangka panjang.
Sambutan Ribka Haluk yang dibacakan Pelaksana Harian (Plh) Sekda Provinsi Papua Tengah, Anwar Harun Damanik, S.STP., MM menjelaskan mencegah dan menurunkan prevalensi stunting perlu dilakukan pendekatan multisektor melalui intervensi layanan spesifik dan sensitif secara konvergensi atau terintegrasi yang dilakukan di tingkat pusat, daerah, hingga kampung atau kelurahan.
“Kami berharap, melalui kegiatan penilaian kinerja dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting, sehingga konvergensinya terbangun guna mencapai target penurunan prevalensi stunting 14% pada tahun 2024 di Provinsi Papua Tengah,” tegasnya.
Lebih lanjut Ribka Haluk menuturkan, permasalahan stunting adalah tanggung jawab bersama dari semua yang hadir saat ini. Oleh karena itu ia meminta kepada semua pihak dalam momentum hari ini dapat melahirkan komitmen bersama dalam penanganan stunting terintegrasi melalui penandatanganan berita acara komitmen.
“Kegiatan rembuk stunting ini dapat menjadi dasar gerakan penurunan stunting di 8 Kabupaten se-Provinsi Papua Tengah. Diharapkan akan ada kesepakatan bersama yang dilakukan antar perangkat daerah terkait, partisipasi pihak swasta, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, tenaga ahli profesi dan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan masyarakat Papua tengah dengan konsumsi gizi seimbang, percepatan perbaikan gizi, dan pemenuhan sanitasi dasar,” pungkasnya. *** (Sumber: Pemprov Papua Tengah)