KABARPAPUA.CO, Ilaga – Pemerintah Kabupaten Puncak melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Puncak akan membangun pendidikan sepanjang hari. Rencana pembangunan ini menggandeng Universitas Papua (Unipa) Manokwari.
Pembangunan pendidikan sekolah sepanjang hari ini melihat kondisi keamanan yang kurang kondusif di Kabupaten Puncak. Bahkan ada guru yang meninggalkan tempat tugas hingga berdampak pada proses belajar-mengajar di Kabupaten Puncak.
Pertemuan Pemkab Puncak dan Unipa Manokwari berlangsung di Kantor Bappeda Puncak. Dari Unipa diketuai DR. Ir Agus Sumule. Sementara Pemkab Puncak dipimpin Kepala Bapppeda Kabupaten Puncak, Melianus Hagabal, SE, MM.
Sekolah Pola Asrama
Menurut Agus Sumule, kedatangan tim Unipa bertujuan ingin membangun Kabupaten Puncak, terutama pelaksanaan pendidikan di Kabupaten Puncak. Pendidikan tersebut dengan pola pendidikan sekolah sepanjang hari (SSH) yang sudah berhasil diterapkan di beberapa daerah di Papua.
“Penerapan program sekolah sepanjang hari, masih terbatas pada tiga distrik, yakni Distrik Ilaga, Beoga dan Sinak. Nanti jika dari penerapan benar-benar maksimal dan membawa dampak positif, maka pemberlakuan program ke distrik lain,”ungkap pria lulusan Ph-D in Agricultural extension The University of Queensland Australia ini.
Selain itu, kata Agus Sumule, Unipa juga akan bekerja sama dengan Pemkab Puncak untuk membantu mencari bibit-bibit unggul sejak dini. Pihaknya juga akan mencari tempat bagi bibit unggul tersebut agar bisa melaksanakan pendidikan di Timika.
“Jadi unipa bertanggungjawab mencari lembaga pendidikan di Timika yang bisa bekerja sama untuk sekolah pola asrama. Sementara yang ketiga adalah memenuhi peningkatan kapasitas guru. Unipa siap membantu Pemkab Puncak melatih guru agar memiliki sertiikat,” katanya.
Unipa Dukung Kabupaten di Papua Tengah Buka LPTK
Selain itu, Agus Sumule melanjutkan, Unipa juga siap mendukung Pemkab Puncak dan kabupaten lain di Papua Tengah untuk membuka Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) sesuai dengan peraturan Kementerian Pendidikan tahun 2023.
“Untuk program pengadaan guru (PPG), sehingga pemuda-pemudi lokal lulusan SMA bisa dilatih, menjadi guru di kampung-kampung, melalui D-3 atau S-1,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Puncak, Melianus Hagabal menjelaskan pertemuan ini untuk melihat Unipa memprasentase tekait dengan sosialisasi dokumen kajian tentang master plan pendidikan di Kabupaten Puncak.
Adapun tujuannya agar membangun pendidikan pola asrama yang akan dikembangkan di Timika. Namun, lanjutnya, langkah ini tidak juga melupakan pendidikan yang ada di Puncak, karena situasi keamanan yang kurang kondusif.
“Kita menari solusi agar pendidikan di Puncak tetap jalan meski kondisi keamanan kurang kondusif. Kita berharap 10-20 tahun mendatang bisa mendapatkan bibit-bibit generasi muda Kabupaten Puncak yang lebih handal untuk memimpin daerah ini ke depan,” katanya. *** (Diskominfo Puncak)