KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Pemilik Hak Ulayat Suku Hamadi memalang SMA Negeri 4 Jayapura menjelang penerimaan siswa baru pada Senin 24 Juni 2024.
Pemalangan ini menyita perhatian Pemerintah Kota Jayapura. Bahkan Sekda Kota Jayapura, Frans Pekey turut langsung turun ke lokasi pemalangan di Jalan Raya Abepura- Entrop, Distrik Jayapura Selatan.
Frans Pekey bilang, Pemkot Jayapura telah membicarakan masalah pemalangan di para-para adat bersama Ondoafi Besar Hamadi. Pembahasan itu juga melibatkan Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo.
“Pembukaan palang akan segera dilakukan esok hari (Selasa 25 Juni 2024). Hal ini telah disampaikannya bersama ketua DPRD kota Jayapura Abisai Rollo,” katanya.
Ia juga menyampaikan soal kesepakatan Dinas Pendidikan Kota Jayapura dan Kepala SMAN 4 Jayapura soal penerimaan siswa baru tahun ajaran 2024. Pemkot Jayapura juga memberikan waktu pihak sekolah melakukan perbaikan pengolahan data ulang siswa.
“Kita memberikan prioritas kepada anak-anak Port Numbay (Kota Jayapura) yang ada di wilayah adat ini. Selanjutnya mereka yang tinggal di zona wilayah ini dan berikut bagi yang berada di zona yang lain akan difasilitasi dinas pendidikan untuk ke zonanya masing masing,” terangnya.
Mantan Penjabat Wali Kota Jayapura juga mengemukakan soal terbatasnya kuota penerimaan siswa baru di SMAN 4 Jayapura. “Jumlah siswa yang mendaftar banyak, tapi kuota yang tersedia terbatas. Maka itu, harus memprioritas anak adat Port Numbay yang ada di zonasi sekolah,” katanya.
Serahkan 1 Ekor Babi Sebagai Tradisi Adat
Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo, mengatakan setiap tahun SMA Negeri 4 selalu mengalami persoalan saat penerimaan siswa. “Hari ini terjadi persoalan yang besar, sehingga saya turun bersama pak sekda bertemu dengan masyarakat adat,” katanya.
Menurut dia, persoalan SMAN 4 Jayapura bukan hanya soal penerimaan siswa, namun pemalangan sekolah. “Kita sudah bicara dan besok palang akan dibuka dan saya akan serahkan satu ekor babi sebagai sebuah tradisi adat,” ucapnya.
Sementara itu Kabid SMA Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Nur Jaya, menjelaskan penerimaan siswa baru menggunakan sebuah aplikasi yang telah terintegrasi untuk semua sekolah.
Hal ini bertujuan agar pemerataan siswa di semua sekolah Kota Jayapura. Selain itu mencegah indikasi untuk mengunggulkan sekolah tertentu di wilayah ibu kota Papua.
“SMA Negeri 4 sangat diminati oleh masyarakat. Siswa yang mendaftar mencapai 900 lebih sementara kuotanya 432 siswa,” bebernya.
Dalam penerimaan siswa baru, Nur Jaya mengemukakan ada 4 jalur yang diberikan bagi siswa. Pertama yakni zonasi 50 persen, prestasi terbagi menjadi 60 persen nilai raport dan 40 persen prestasi di bidang non akademik yang dibuktikan dengan sertifikat.
Lalu, afirmasi terbagi menjadi orang asli Papua (OAP) secara keseluruhan 20 persen dan 10 persen asli Port Numbay. Sementara untuk mutasi dibuktikan dengan surat perpindahan orang tua.*** (Natalya Yoku)