KABARPAPUA.CO, Serui – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen mengambil langkah strategis untuk memperkuat ekonomi lokal dan melestarikan budaya. Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), pelatihan membatik intensif digelar selama tiga hari, mulai 19 – 21 November 2025, yang diikuti oleh 30 peserta dari pelaku UMKM dan pengurus PKK distrik.
Menggunakan alokasi Dana Otonomi Khusus (Otsus) 2025, pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan dan menciptakan peluang usaha baru berbasis kearifan lokal.
Menciptakan Identitas Khas Yapen
Plt. Kepala Disperindag, Alwi Masse, menjelaskan peserta tidak hanya belajar teknik mencanting dan pewarnaan dari narasumber Jayapura dan Yogyakarta, tetapi juga berfokus pada pembuatan motif khas Yapen.
“Kami berharap hasil batik ini dapat dipromosikan lebih luas. Disperindag akan berupaya menyiapkan lokasi khusus untuk memasarkan batik serta karya kerajinan khas Kepulauan Yapen,” ujar Alwi. Puncak pelatihan ditandai dengan fashion show hasil karya peserta.
Wakil Ketua III DPRD Yapen, Bernard Worumi memberikan apresiasi dan mendorong peserta untuk menghasilkan batik yang menjadi identitas daerah.
“Ke depan, batik yang dihasilkan harus mampu menjadi identitas daerah. Ketika dipakai, orang sudah tahu bahwa itu batik Yapen,” tegas Bernard, berharap kegiatan ini menjadi sumber pendapatan baru bagi pengrajin Orang Asli Papua.
Komitmen Pemerintah dan Harapan Pelaku Usaha
Asisten II Setda Kepulauan Yapen, Oktavianus Ayorbaba, mewakili Bupati menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah langkah strategis untuk mendorong kreativitas, meningkatkan keterampilan ekonomi produktif, dan memunculkan identitas budaya Yapen yang menggambarkan kekayaan alam lokal.
Sementara itu, Mama Yuliana Hombore, salah satu pengrajin dari Kampung Banawa, menyampaikan terima kasih, namun menekankan kendala terbesar yang mereka hadapi: pemasaran. Ia berharap pemerintah daerah dapat membantu memfasilitasi penjualan agar usaha batik dapat maju berkelanjutan.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung penuh peningkatan kapasitas sumber daya manusia ini, menjadikannya kunci untuk perluasan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Yapen. *** (Ainun Faathirjal)




















