Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

PERISTIWA · 25 Jan 2024 06:32 WIT

Pangdam Cenderawasih Ungkap Pemicu Penembakan di Intan Jaya


					Panglima Kodam Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan. (KabarPapua.co/Katharina) Perbesar

Panglima Kodam Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan. (KabarPapua.co/Katharina)

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura– Pangdam Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pengemanan menyebutkan ada 2 isu yang jadi pemicu serangkaian kekerasan di Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah pada 19 Januari hingga 23 Januari 2024.

Hasil pemetaan yang dilakukan Kodam Cenderawasih, pemicu kekerasan diduga adanya penolakan pembangunan patung Yesus yang dilakukan oleh personel Batalyon 330/DI.  Ada dugaan, KKB sengaja menyebarkan isu di tengah masyarakat bahwa di dalam patung Yesus terdapat bom. Apabila diledakan,  seluruh masyarakat Intan Jaya akan mati . 

Kata Pangdam, rangkaian pembangunan patung Yesus adalah program yang sudah dibuat oleh personel penugasan sebelumnya. Diawali dari pasukan Batalyon 328 membuat patung salib di Gereja Antiokhia. Lalu penugasan berakhir dan digantikan Batalyon 305 dengan membangun gereja di Mamba. Lalu, Batalyon 305 menyelesaikan penugasan dan digantikan Batalyon 330 yang melengkapi dengan membuat patung Yesus. 

“Kenapa ini dilakukan? Karena kami (TNI) ingin memperkuat persatuan  di tanah ini dan kami tak mau ada kekerasan dan pertumpahan darah di Papua. Namun ada pihak-pihak yang menyodorkan isu dan patung Yesus berisi bom,” kata Panglima Kodam Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan dalam keterangan pers, Rabu 24 Januari 2024 di Makodam Cenderawasih.

Isu yang kedua yang ditonjolkan dalam serangkaian kekerasan ini adalah eksploitasi Blok Wabu yang akan dilakukan besar-besaran, sehingga ada kelompok yang sengaja mengajak masyarakat menolak eksploitasi Blok Wabu.

“Langkah Kodam adalah melindungi masyarakat, tak boleh ada korban jiwa dari masyarakat. Jika ada oknum atau kelompok yang sengaja membuat kekerasan, maka TNI akan tembak terbidik pelakunya dan dipastikan tak ada masyarakat sipil yang tertembak. Jika ada masyarakat sipil yang tertembak, akan diobati dan sudah pasti bukan dari TNI, karena kalua tembakan TNI semua terbidik dan sasaran terpilih. Kita jamin tidak akan salah tembak,” jelasnya.  

Kronologi Penembakan

Pangdam menjelaskan kontak tembak terjadi sejak 19 Januari 2024, saat itu KKB menyerang pos Brimob di Mamba. Akibatnya satu personel Brimob atas nama Steve Karamoy meninggal dunia.

Keesokan harinya, 20 Januari 2024, KKB menyerang Batalyon 330. Karena Diserang, maka personel di lapangan membalas serangan itu sebagai aksi pembelaan diri. Dari kejadian ini, tembakan terbidik kepada 2 orang KKB  yang melakukan penyerangan yakni Oni Kobogau dan jaringan Belau. Keduanya kena luka tembak. “Karena ada anggota KKB yang ditembak, mereka marah dan membakar 1 rumah dinas pemda,” jelas Pandam.

Penyerangan lanjutan terjadi pada 21 Januari 2024. KKB kembali menyerang pos TNI di Mamba Atas, Batalyon 330 dan jajaran . Dari kejadian ini 1 KKB tewas tertembak atas nama Yusak Sondegau. 

Keteragan pers Intan Jaya yang dilakukan jajaran Kodam Cenderawasih. (KabarPapua.co/Katharina)

“Yusak Sondegau  adalah KKB yang masuk pada pimpin Apen Kobogau. Dia (Yusak) ada  di dalam daftar kami. Yusak tertembak saat sedang memegang senjata SS1. Tembakan TNI terbidik, tidak ngawur. Jadi, dia bukan warga sipil,” katanya.

Di hari yang sama, seorang anggota KSTP juga tertambak, Bernama Kanus Kogoya. KKB kembali marah karena ada anggotanya tertembak dan mereka membalas dengan membakar 1 rumah dinas pemda.

22 Januari 2024, KKB kembali menyerang pos TNI, sekitar pukul 15.00 WIT, hingga terjadi pertempuran aparat keamanan Mamba Atas dan dan KKB. Dari kejadian ini, 1 orang KKB tewas tertembak atas nama Zakues Sondegau. KKB kembali marah dan bakar 4 rumah dinas milik pemda.

23 Januari 2024, KKB melanjutkan penerangan ke Batalyin 330 dan Mamba Atas. Dari kejadian ini, TNI berhasil menembak mati 2 orang KKB atas nama Melkias Mapani dan Harui Satu Mandagani.

“Dari sejumlah rangkaian kekerasan ini, total korban jiwa adalah seorang anggota Brimob gugur dan 4 anggota KKB tewas tertembak, serta 3 orang KKB kena luka tembak,” katanya. 

Saat ini, situasi di Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah berangsur pulih, pasca sejumlah aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Aktivitas masyarakat berangsur normal dan masyarakat yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing.

“Situasi saat ini di Intan Jaya normal. Tak ada kontak tembak lagi, kegiatan berangsur pulih. TNI berjaga dengan aparat di sana untuk keamanan kembali berangsur baik,” kata Pangdam,. *** (Katharina)

Artikel ini telah dibaca 94 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Pasukan Gabungan Polda Papua Amankan Bimtek KPPS di Tolikara

23 November 2024 - 23:21 WIT

Polres Mimika Gelar Apel OMPC dan Doa Bersama untuk Pilkada Aman

23 November 2024 - 23:10 WIT

Polda Papua Kirim Pasukan BKO Amankan Pilkada Lanny Jaya

23 November 2024 - 22:16 WIT

Detik-detik PMI Evakuasi 2 Jenazah Korban Penembakan KKB di Puncak

23 November 2024 - 18:10 WIT

PDIP Papua Soal Penangkapan Eks Bupati Biak Numfor: Bagian dari Politisasi

23 November 2024 - 00:23 WIT

Kalenak Murib Dalang Dibalik Pembunuhan 2 Tukang Ojek di Puncak

22 November 2024 - 21:20 WIT

Trending di PERISTIWA