KABARPAPUA.CO, Wamena– Angka inflasi Kabupaten Jayawijaya pada Oktober 2024 berada pada 2,85 persen. Hal ini sesuai dengan rilis BPS pada 1 November 2024.
Menanggapi angka inflasi tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Jayawijaya, Thony Mayor berterima kasih kepada semua pihak, tim TPID setempat dan instansi terkait yang telah bekerja baik secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan dampak kepada penurunan angka inflasi di Kabupaten Jayawijaya.
Sebelumnya, pada Juni dan Juli 2024, angka inflasi Kabupaten Jayawijaya paling tinggi di Indonesia yakni 5,65 persen. Hal ini imbas dari perang antarwarga atau konflik sosial, sehingga pasokan bahan pangan lokal dari beberapa distrik di wilayah selatan Jayawijaya tidak dapat masuk di kota. Akibatnya, harga bahan pangan lokal mengalami kenaikan.
“Namun, dengan upaya bersama yang dilakukan, termasuk sinergi pemerintah di kabupaten dan Provinsi Papua Pegunungan, konflik sosial ini dapat diselesaikan dan masyarakat dapat beraktivitas normal kembali,” katanya.
Thony berharap angka inflasi 2,85 persen bisa turun lagi, apalagi jelang natal dan tahun baru.“Upaya yang akan kami lakukan adalah menggelar Gerakan Pangan Murah di distrik,” kata Thony, dalam rilis yang diterima kabarpapua.co. Rabu malam, 13 November 2024.
Sebelumnya Pemkab Jayawijaya telah melaksanakan gerakan pangan murah di Distrik Walelagama. Antusias masyarakat sangat tinggi. Pemkab setempat berkomitmen terus melaksanakan gerakan pangan murah secara bergilir di setiap distrik sekali dalam sepekan. *** (Rilis)