KABARPAPUA.CO, Timika – Ketua DPR RI Puan Maharani dan Menteri Energi, Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengunjungi area operasi PT Freeport Indonesia (PTFI) di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada 10 Desember 2023.
Dalam kunjungannya, Puan bersama Arifin Tasrif melihat secara langsung area Tambang Terbuka Grasberg. Keduanya juga meninjau Kantor Pusat Operasi Tambang Bawah Tanah hingga operasi tambang bawah tanah terbesar di dunia Grasberg Block Cave.
Puan menilai keterlibatan tenaga kerja asal Papua telah banyak dan teknologi pertambangan yang digunakan sangat modern. Ia pun mengapresiasi kinerja dan upaya PTFI dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
“Sudah sangat modern, sudah menggunakan teknologi yang luar biasa dan tenaga lokal sudah cukup banyak diberdayakan di sini. Saya berharap tenaga lokal yang bekerja di sini akan bertambah sehingga ke depannya transfer teknologi yang ada sebesar-besarnya untuk Indonesia,” kata Puan.
Puji Kecepatan Produksi Freeport
Menteri ESDM Arifin Tasrif juga mengapresiasi operasional PTFI yang telah memasuki era pertambangan bawah tanah. Di mana tambang bawah Freeport telah menghasilkan sekitar 240 ribu ton bijih per hari.
“Sekarang masuk ke tambang bawah tanah, masuk lagi ke DMLZ dan semuanya tambang bawah tanah. Dengan kapasitas produksi maksimum dari semua tambang Underground sebesar 240ribu ton bijih per hari. Memang kecepatan Freeport dalam melaksanakan pekerjaan ini, patut kita acungkan jempol,” katanya.
Arifin berharap PTFI tetap berkomitmen menjalankan kewajibannya dengan perkembangan yang sudah sangat baik tersebut. Misalnya dengan menyelesaikan pembangunan smelter di Gresik dan penambahan kapasitas di PT Smelting untuk mendukung hilirisasi pertambangan.
“Ada dua pekerjaan, yang pertama selesai bulan ini penambahan 30 persen kapasitas smelter pertama (PT Smelting) dan smelter kedua PTFI harus selesai bulan Mei 2024 sehingga semua konsentrat tembaga PTFI dapat diserap di dalam negeri,” kata Arifin.
Freeport Bagian dari Papua
Sementara itu, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menegaskan komitmen PTFI untuk masyarakat sangat besar. “Kami adalah bagian dari Papua. Freeport telah berada selama 57 tahun di Papua dan kami terus bertumbuh dan berkembang bersama masyarakat Papua,” kata Tony.
Tony bilang, komitmen untuk mendorong kesejahteraan masyarakat Papua tampak dalam komposisi tenaga kerja PTFI yang 40 persennya adalah karyawan asli Papua. PTFI juga berkomitmen membantu masyarakat sekitar dengan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan yang sangat masif.
“Sekitar 1,5 triliun per tahun untuk program kesehatan, pendidikan, ekonomi, infrastruktur dan sebagainya, akan terus dilanjutkan sampai dengan akhir tambang,” bebernya.
Tony juga membeberkan rencana kerja PTFI di tahun depan dengan menghasilkan 1,7 miliar pound tembaga, 1,9 juta ounces emas.
“Untuk kontribusi ke Indonesia kita rencanakan tahun ini sekitar 4,7 miliar dolar AS atau hampir Rp70 triliun dalam bentuk pajak, royalti, dividen dan lainnya. Di dalamnya adalah sekitar Rp9 triliun untuk Pemprov Papua Tengah dan Pemkab Mimika serta kabupaten lain di Provinsi Papua Tengah,” katanya. *** (Sumber: Freeport)