KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Kabupaten Kepulauan Yapen bakal menjadi tuan rumah Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XV Papua pada 2027.
Kabar gembira ini terungkap dalam penutupan Pesparawi XIV di Kabupaten Keerom pada Minggu 8 Desember 2024. Penutupan dihadiri Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Suzana Dewijana Wanggai.
Kepada KabarPapua.co, Suzana Wanggai, mengatakan penetapan tuan rumah melalui keputusan musyawarah daerah yakni Lembaga Pengembangan Pesparawi se-Tanah Papua.
“Tahun 2027 mendatang Kabupaten Kepulauan Yapen akan menjadi tuan rumah Pesparawi XV Provinsi Papua. Sebagai tuan rumah nanti, kita patut berbahagia dan sukacita dalam menyambut Pesparawi XV di Kepulauan Yapen. Puji Tuhan ini semua karena dukungan dari masyarakat Yapen,” ungkapnya.
Dalam Pesparawi XIV, Kepulauan Yapen memboyong 240 peserta yang tergabung dalam kontingen. Suzana pun mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian kontingen yang telah berjuang hingga membawa pulang medali.
“Kita membawa 2 medali emas, 3 medali perak dan 1 medali perunggu. Ini kemenangan bagi Kabupaten Kepulauan Yapen. Yang paling utama adalah kita bersama-sama dalam kebersamaan dalam memuji dan memuliakan nama Tuhan. Medali yang didapat menjadi kebanggaan kami, sehingga perjuangan kami dari Yapen tidak sia-sia,” ucapnya.
Pesparawi Cerminan Kedamaian Toleransi dan Kerukunan
Sementara itu, Pesparawi XIV ditutup Penjabat Sekda Papua, Yohanes Walilo di GOR Girgura Kensuwri, Kabupaten Keerom. Adapun piala kemenangan Pesparawi diboyong juara umum I yaitu Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.
Juara Umum II Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Kemudian, Juara Umum II Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan. Pj Sekda Papua, Yohanes Walilo mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan Pesparawi XIV 2024.
“Semangat yang ditunjukkan para peserta sungguh luar biasa. Saya yakin kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi tetapi mempererat persaudaraan kita sebagai orang Papua,” ucapnya membacakan sambutan Pj Gubernur Ramses Limbong.
Yohanes bilang, Pesparawi merupakan wadah untuk mengembangkan seni dan budaya Papua. Selain itu juga sebagai sarana untuk menumbuhkan cita rasa dan kebanggaan terhadap nilai-nilai kreatif lokal.
Pesparawi juga mempererat jalinan umat beragama di Papua sebagai cerminan kedamaian toleransi serta kerukunan yang perlu terus dijaga.
“Semangat kebersamaan dan gotong royong yang kita tunjukkan menjadi modal yang kuat untuk membangun Papua yang lebih maju, damai dan sejahtera,” tutupnya. *** (Ainun Faathirjal)