KABARPAPUA.CO. Serui– Nama Dafid Trio Papado mencuat sebagai inspirasi. Pemuda 22 tahun dari Desa Akekolano, Tidore Kepulauan, Maluku Utara, berhasil menorehkan prestasi gemilang. Dengan IPK 3,94 dan studi hanya 3 tahun 11 bulan, ia meraih predikat lulusan terbaik Program Studi S1 PGSD STKIP PGRI Papua tahun 2025,membuktikan bahwa ketekunan adalah kunci.
Putra dari pasangan sederhana Sebedeus Papado dan Dewiyana Antarani merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara.Perjalanan akademisnya tak lepas dari perjuangan membagi waktu antara kuliah, tugas, dan kegiatan organisasi yang padat. Tantangan itu, ia akui, sempat membuatnya kewalahan di awal perkuliahan.
Namun, Dafid tak menyerah. Ia menyadari pentingnya manajemen waktu yang disiplin. Dengan menyusun jadwal harian dan daftar prioritas, serta aktif berdiskusi dengan dosen dan teman-teman, ia berhasil menjaga konsistensi dalam belajar. “Saya belajar disiplin terhadap waktu, tidak menunda tugas, dan berusaha aktif berdiskusi agar bisa memahami materi yang sulit,” ujarnya
Kisah Dafid bukan sekadar catatan akademis; ini adalah cerminan tekad seorang anak daerah yang gigih. Ia membawa harapan keluarga dan kampung halamannya, membuktikan bahwa latar belakang sederhana bukan penghalang untuk meraih impian tertinggi di tanah rantau.
Sebagai lulusan terbaik, Dafid tak lupa membagikan semangat kepada rekan-rekan mahasiswanya. “Kepada Teman-teman, teruslah semangat dalam menuntut ilmu dan jangan pernah menyerah menghadapi tantangan selama perkuliahan.Jadikan setiap kesulitan sebagai proses pembentukan diri menuju kedewasaan dan keberhasilan,” pesannya, sarat makna.
Wisuda STKIP PGRI Papua

STKIP PGRI Papua menggelar Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Program Sarjana Pendidikan Biologi dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Periode II Tahun Akademik 2025/2026 kepada 92 mahasiswa yang resmi menyandang gelar Sarjana Pendidikan.
Wisuda dilaksanakan di Gedung Silas Papare Serui pada Rabu 12 November 2025 yang dihadiri Bupati Kepulauan Yapen Benyamin Arisoy, Ketua DPRK Yapen Ebzon Sembai, dan Wakil Ketua II DPRK Djorge Diamon Logianto.
Bupati Benyamin Arisoy menyampaikan wisuda bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru dalam kehidupan dan pengabdian di masyarakat. Ia mengapresiasi kerja keras para wisudawan, dukungan keluarga, dan peran penting STKIP PGRI Papua dalam mencetak SDM cerdas serta berkarakter di Tanah Papua.
“Kami mendukung penuh sektor pendidikan. Harapannya, STKIP PGRI Papua terus berinovasi, memperkuat kurikulum, dan menjalin kemitraan, karena kemajuan daerah sangat bergantung pada kualitas manusia terdidik dan berkarakter,” katanya.
Kepada para lulusan, Bupati Arisoy berpesan untuk menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Ia menekankan pentingnya mengamalkan ilmu pengetahuan untuk kemajuan bangsa, khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Papua. “Keberhasilan sejati bukan hanya diukur dari gelar, tetapi dari seberapa besar manfaat yang kita berikan bagi sesama,” pesannya.
Ketua STKIP PGRI Papua, Orgenes Runtuboi melaporkan peningkatan jumlah wisudawan tahun ini, dari 43 menjadi 92 orang, terdiri dari 22 lulusan Pendidikan Biologi dan 70 PGSD. Hasil tracer study menunjukkan sekitar 94 persen alumni telah terserap di dunia kerja, bahkan beberapa melanjutkan studi S2. Orgenes juga mengumumkan rencana penguatan kerja sama dengan sejumlah universitas ternama.
Orgenes Runtuboi menambahkan, STKIP PGRI Papua mendorong mahasiswa untuk lulus tepat waktu, maksimal empat tahun, terutama bagi penerima beasiswa KIP Kuliah. Selain itu, ia menekankan pentingnya penguasaan keterampilan tambahan seperti komputer, bahasa Inggris, dan seni, agar lulusan memiliki daya saing tinggi di dunia kerja yang semakin kompetitif. *** (Ainun Faathirjal)




















