KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura– Ratusan warga Elelim di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan mengungsi ke sejumlah pos keamanan Polri. Pengungsi bahkan menyebar hingga ke Polres Jayawijaya di Kabupaten Jayawijaya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Yalimo.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito merinci terdapat 350 orang sampai saat ini masih bertahan di Polres Yalimo, lalu sebanyak 35 kepala keluarga (KK) di Polres Jayawijaya dan puluhan warga menyebar di pos keamanan setempat.
“Aparat keamanan bersama pemerintah terus berkolaborasi dengan tokoh adat, agama, perempuan dan pemuda mencegah agar potensi konflik di Yalimo tak meluas. Sampai saat ini, situasi di Yalimo mulai pulih,” jelas Cahyo kepada wartawan di Mako Brimob Polda Papua, Rabu 17 September 2025.
Guna menjaga keamanan di Elelim, Polda Papua telah menggeser 4 satuan setingkat pleton (SST) yakni 2 SST dari Brimob Jayawijaya dan 2 SST dari Brimob Polda Papua. “Personel ini ditempatkan di pusat kota Elelim,” katanya.
Evakuasi Korban

Sementera untuk korban luka pasca kerusuhan Elelim terdata 5 aparat keamanan TNI Polri mengalami luka-luka, 18 orang warga sipil dirawat di RSUD Yalimo, RSUD Wamena, dan RS Bhayangkara Jayapura.
Cahyo bilang di RS Bhayangkara terdapat 7 korban kerusuhan, salah satunya adalah seorang bayi berusia 3 bulan yang mengalami hipotermia dan dehidrasi setelah diselamatkan dari sungai.
“Saat kejadian, bayi ini digendong oleh ibunya melintasi sungai untuk menyelamatkan diri dari kerusuhan. Lalu sang ibu sempat tercebur ke sungai dan diselamatkan warga. Karena seluruh badan ibu dan si bayi basah, maka ade bayi mengalami hipotermia dan dihidrasi,” katanya.
Selain itu di RS Bhayangkara juga dievakuasi seorang anak berumur 9 tahun yang mengalami luka serius di kepala dan tangan. “Hari ini korban akan dioperasi,” jelasnya.
Kerugian Material
Sementara untuk kerugian materia terdapat puluhan bangunan warga, rumah maupun kios dibakar massa, 5 rumah dinas Polri dan 1 mess perwira Polres Yalimo rusak, puluhan kendaraan motor dan mobil, termasuk truk logistik hangus terbakar.
“Ada indikasi akses jembatan penghubung di jalan Trans Papua terancam diputusakibat potensi gangguan dari kelompok tertentu yang tak menginginkan adanya pendistribusian logistik bama dan juga pergeseran pasukan,” kata Cahyo.
Polda Papua mengimbau masyarakat untuk menahan diri dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas, termasuk video atau unggahan di media sosial. “Fokus utama saat ini adalah pemulihan kondisi, penyelamatan korban, dan pencegahan konflik lanjutan,” Cahyo menambahkan. *** (Imelda)




















