Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR KEPULAUAN YAPEN · 13 May 2024 21:47 WIT

Jerit Nelayan Tradisional di DPRD Yapen: Pendapatan Merosot Akibat Bagan Modern


					Nelayan tradisional demonstrasi di Halaman Kantor DPRD Kepulauan Yapen, Senin 13 Mei 2024. (Humas Pemkab Yapen) Perbesar

Nelayan tradisional demonstrasi di Halaman Kantor DPRD Kepulauan Yapen, Senin 13 Mei 2024. (Humas Pemkab Yapen)

KABARPAPUA.CO, Serui – Sejumlah nelayan tradisional melakukan aksi demonstrasi di Kantor DPRD Kepulauan Yapen, Senin 13 Mei 2024. Mereka memprotes keberadaan 2 bagan modern di Laut Saireri.

Pasalnya, keberadaan bagan modern membuat hasil tangkapan ikan nelayan tradisional merosot. Diketahui 2 bagan modern milik pengusaha asal Nabire yang berada di Tanjung Abori dan Mawampi, Yapen.

Wakil Sekretaris Dewan Adat Suku Arisai, Mabui menyebut hasil tangkapan nelayan tradisional mengalami penurunan yang cukup tinggi akibat penggunaan fasilitas bagan modern.

“Sebelumnya para nelayan dapat mendapatkan hasil yang cukup dengan pendapatan 800 hingga 900 (ribu) per hari. Namun saat ini hanya mendapat 250 sampai 300 (ribu) per hari,” katanya.

Desak Pemerintah Cabut Izin Bagan Modern

Nelayan tradisional demonstrasi di Halaman Kantor DPRD Kepulauan Yapen, Senin 13 Mei 2024. (Humas Pemkab Yapen)

Mabui meminta pemerintah daerah dan dinas terkait bersikap tegas dengan mencabut surat izin dan rekomendasi 2 unit bagan di Laut Serui. Ia juga mendesak pemerintah memulangkan pemilik bagan ke Nabire agar tidak menggangu aktivitas nelayan tradisional.

Sementara itu, Ketua DPRD Kepulauan Yapen, Yohanes Raubaba menyampaikan kedatangan nelayan ini terkait aktivitas bagan yang membuang hasil ikan kecil yang terperangkap pada bagan modern.

Akibat dari pembuangan limbah ikan ke laut berdampak pada pencemaran lingkungan. Pencemaran ini juga membuat hasil tangkapan nelayan tidak maksimal di tengah harga barang pokok yang naik.

“Untuk langkah DPRD sendiri akan ditindak lanjuti oleh bagian komisi kelautan dan perikanan. Mereka akan meninjau bersama dinas terkait mengenai tindakan yang meresahkan masyarakat, khususnya para nelayan ini,” ucapnya. *** (Ainun Faathirjal)

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Trigana Air Tergelincir di Yapen, Pilot dan Copilot Dirujuk ke Jayapura

10 September 2024 - 23:29 WIT

Mastur Gantikan Abraham Benyamin Harjo Jadi Kalapas Serui

10 September 2024 - 21:45 WIT

Penyaluran 242 Ton Beras Bantuan di Yapen-Waropen Capai 100 Persen

10 September 2024 - 20:37 WIT

Imigrasi Biak Bentuk Timpora di Kepulauan Yapen

10 September 2024 - 19:51 WIT

Seluruh Penumpang Trigana Air yang Tergelincir di Yapen dalam Keadaan Selamat

9 September 2024 - 17:35 WIT

Keluarga Anak Stunting di Yapen dapat Bantuan Pangan Beras

7 September 2024 - 23:20 WIT

Trending di KABAR KEPULAUAN YAPEN