KABARPAPUA.CO, Merauke- Puluhan wartawan yang tergabung dalam Komunitas Wartawan Daerah Provinsi Papua Selatan unjuk rasa ke Kantor Telkom cabang Merauke, Senin 8 Januari 2024.
Kedatangan para kuli tinta dilakukan dengan membawa puluhan krans bunga bertuliskan ucapan “Turut Berduka Cita Atas Matinya Jaringan Internet”
Selain membawa krans bunga, para jurnalis juga membawa spanduk yang bertuliskan “Komunitas Wartawan Daerah Papua Selatan Turut Berduka Cita Atas Matinya Telkom”
Aksi damai jurnalis yang bertugas di Provinsi Papua Selatan ini mendapat dukungan masyarakat yang melintas di depan kantor Telkom cabang Merauke.

Unjuk rasa jurnalis di Merauke akibat putusnya jaringan internet. (KabarPapua.co/Abdel Syah)
Dalam aksinya, jurnalis menuntut:
- Segera dilakukan pemulihan jaringan internet
- Membuka secara transparan kepada publik terkait kerusakan dan proses perbaikan jaringan internet.
- Meminta aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi kerusakan internet yang kerap terjadi.
- Pemberian kompensasi dan ganti rugi kepada pengguna layanan ( pelanggan Telkom dan dan Telkomsel).
- Menyediakan akses Internet secara gratis kepada pengguna sebagai bentuk kompensasi.
- Mendesak pemerintah menghadirkan proveder lain sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan di era digitalisasi
- Mendesak pemerintah untuk memperbanyak titik internet bakti sebagai antisipasi kerusakan jaringan internet
- Jika tuntutan ini tidak mendapat perhatian serius dari pihak Telkom, Jurnalis Papua Selatan akan memberitakan kerusakan jaringan internet setiap hari.

Unjuk rasa jurnalis di Merauke akibat putusnya jaringan internet. (KabarPapua.co/Abdel Syah)
Ketua Komunitas Wartawan Daerah Papua Selatan, Eman Riberu menyebutkan saat ini pemerintah mendorong program pembangunan berbasis teknologi dengan sistem digitalisasi di seluruh Indonesia termasuk di Papua Selatan.
Namun di sisi lain penyediaan infrastruktur penunjang telekomunikasi terutama jaringan internet bagi masyarakat Papua Selatan sering terganggu akibat putusnya kabel optik di laut Merauke-Timika.
Dampaknya, masyarakat dirugikan dengan keadaan ini. Apalagi masyarakat di era teknologi mengandalkan jaringan internet dalam usaha bisnis hingga pekerjaan sehari-hari.
“Kerugian masyarakat tidak bisa terbayarkan hanya dengan sekadar permintaan maaf dari Telkom, mengembalikan paket data atau meringankan biaya Indihome atau kompensasi lainnya. Tapi, masyarakat berharap kebijakan Telkom atas kerugian yang dialami saat ini,” katanya.
Eman menegaskan jaringan internet di wilayah Papua Selatan setiap tahun mengalami gangguan hingga berbulan-bulan.
Data yang dimiliki para jurnalis menyebutkan sejak 2017 hingga 2024, terhitung lebih dari 10 kali jaringan internet di Papua Selatan putus total.
Tanggapan Telkom
Dalam kesempatan itu, aksi damai jurnalis diterima oleh Kepala Telkom cabang Merauke, Justino Fernandes.
“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Merauke atas gangguan jaringan karena putusnya kabel optik di laut Merauke-Timika,” tuturnya. *** (Abdel Syah)