KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Pemerintah Kota Jayaura meresmikan 280 meter jalan jeramba yang berdiri di atas perairan Teluk Youtefa. Jalan ini menjadi akses mobilisasi warga di Kampung Enggros.
Jalan Jeramba merupakan program pembangunan pemerintah Kampung Enggros dan bersumber dari alokasi dana kampung tahun 2023/2024. Pembangunan Jalan Jeramba menelan anggaran Rp1,7 miliar.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, mengatakan, pembangunan jalan jeramba dilakukan karena jalan lama rusak dan hancur akibat gempa bumi pada tahun 2023.
“Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah Kampung Enggros, namun secara simbolis jalan jeramba sepanjang 280 meter yang kami resmikan,” terang Pekey.
Frans Pekey menjelaskan, pembangunan jalan jeramba sepanjang 280meter merupakan hasil kolaborasi dan koordinasi pemerintah Kota Jayapura, pemerintah Kampung Enggros dan Lantamal X Jayapura.
“Kebetulan Kampung Enggros merupakan kampung maritim binaan dari Lantamal X Jayapura. Untuk itu, Lantamal X Jayapura turut serta dalam membangun jalan jeramba bersama pemkot Jayapura dan masyarakat Enggros,” ujarnya.
Dia berharap jalan jeramba dapat masyarakat gunakan dengan nyaman sebagai akses jalan di kampung yang berada di atas Perairan Teluk Youtefa ini. “Kalau di darat ini merupakan jalan raya, akses vital masyarakat sebagai sarana mobilisasi warga,” katanya.
Pembangunan Jalan Libatkan Lantamal X Jayapura
Sementara itu, Kepala Kampung Enggros, Rully Meraudje menerangkan jalan jeramba sepanjang 280 meter dialokasikan dari dua sumber dana. Sumber dana ini yakni APBD Kota Jayapura dan Dana Kampung Enggros.
Dia merinci, anggaran dari APBD Kota Jayapura sebesar Rp980juta, sedangkan alokasi dana kampung sebesar Rp727 juta. “Jadi 166 meter pengejaraan jalan oleh PUPR dan Lantamal X Jayapura dengan sumber APBD Kota Jayapura. Sementara 114 meter menggunakan alokasi dana desa,” terangnya.
Rully bilang, pemerintah Kampung Enggros akan fokus pada pembangunan infrastruktur dan beberapa sektor lainnya pada program 2024. Sesuai dengan RPJM Kampung Enggros , pihaknya menargetkan pembangunan 60 unit rumah selama 6 tahun.
Namun semenjak kepemimpinanya hingga 2024, pihaknya baru menyelesaikan 13 unit rumah. Dari 10 rumah, tiga di diantaranya merupaka rumah kepala suku. Semen alokasi Dana Kampung Enggros 2024 sebesar Rp8,04 miliar.
“Dari pencairan tahap pertama 40 persen, progres kegiatan telah mencapai 75 persen, di antaranya pembangunan 3 unit rumah warga. Kemudian, pembangunan 1 unit kantor kampung, dan rehab jalan jeramba sepanjang 100 meter,” ungkap Rully.
Rullu mengakui masih ada kendala dan masalah yang dialami kampungnya, yakni bidang pendidikan dan kesehatan. Untik pendidikan, pihaknya terkendala transportasi darat berupa kendaraan (bus) bagi anak sekolah.
Kondisi ini mengingat mahalnya biaya yang akan dikeluarkan oleh anak enggros, karena tidak adanya transportasi reguler dari Pantai Ciberi menuju sekolah. Masalah lain adalah sanitasi, karena warga belum memiliki septic tank. “Dokter mengingat minimnya pelayanan dokter di Kampung Enggros,” pungkasnya. *** (Natalya Yoku)