KABARPAPUA.CO, Serui – Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Welliam Manderi meletakan batu pertama atau groundbreaking Kantor Badan Usaha Mambora milik Kampung Kabuena (BUMKamp).
Pembangunan Kantor BUMKamp menjadi momen penting Kampung Kabuena untuk menuju kemandirian. Transformasi Kampung Kabuena bahkan dapat menjadi contoh baik di Distrik Yawakukat.
Dasar perencanaan pembangunan Kantor Bumkam ini berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 11 Tahun 2021 mengatur tentang Pendirian Pengelolaan dan pemberdaayan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Peningkatan BUMKamp bertujuan agar lebih efektif dan efisien untuk memudahkan proses administrasi dan pusat pengelolaan peningkatan ekonomi masyarakat kampung.
Kantor BUMKamp Kabuena berdiri di atas tanah seluas 21×21 meter dengan dan luas bangunan 12 x11 meter. Tanah tersebut merupakan aset Kampung Kabuena.
Kantor BUMKamp bakal memiliki 3 petak ruangan yang terdiri dari ruang kantor dan dua ruko. Pembangunan fondasi bersumber dari APBK 2024 sebesar Rp 22 juta.
Selain Welliam Manderi, peletakan batu juga dilakukan Asisten I Setda Yapen, Edi Nocca Mudumi dan Kepala Dinas DPMPK Jan Lermatan. Peletakan terakhir diambil Kepala Kampung Kabuena, Demianus Nuntian.
Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Welliam Manderi menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada kepala kampung dan masyarakat dalam memacu roda perekonomian lewat BUMKamp.
Menurut dia, langkah ini menjadi yang pertama di Kabupaten Kepulauan Yapen. Ia bahkan menyebut menjadi terobosan baru yang patut diteladani kampung yang lain.
“Berpartisipasilah dan saling membantu dalam mengangkat potensi yang dimiliki kampung. Teruslah semangat dalam berinovasi dalam menambah pendapatan kampung yang dapat bermanfaat untuk kepentingan kemajuan kampung,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Welliam Manderi juga menyalurkan bantuan anggaran pembangunan Rp 50 juta. “Saya harap masyarakat kampung terus semangat untuk berinovasi mengelola potensi di kampung,” pesannya.
Kepala Kampung Kabuena, Demianus Nuntian, mengatakan peletakan batu pertama Kantor BUMKamp sebagai bentuk perubahan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Langkah ini juga memberikan tambahan pada pendapatan hasil kampung.
“Tentunya pembangunan ini membutuhkan biaya yang besar dengan diperkirakan mencapai 250 juta rupiah dengan jangka waktu pembangunan 1 tahun,” ungkapnya.
Demianus pun menyampaikan rasa terima kasih atas peran keluarga Korneles yang telah memberikan sebidang tanah. Ia berharap adanya dukungan material dan finansial dari berbagai pihak.
Pantauan KabarPapua.co, penampilan Grup Penari Remaja Aborita Kampung Kabuena menutup peletakan batu pertama pembangunan Kantor BUMKamp Kabuena. *** (Ainun Faathirjal)