KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura yang dimotori Wali Kota Jayapura Abisai Rollo dan Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru menggelar program Torang Tanya Walikota Jawab-Ruang Publik. Program baru ini untuk perdanya dilaksanakan di Main Hall Kantor Wali Kota Jayapura, Entrop, Kota Jayapura, Papua, Senin, 14 April 2025.
Program ini diperuntukkan bagi seluruh warga Kota Jayapura yang ingin menyampaikan keluhan kepada Wali Kota Jayapura dan Wakil Wali Kota Jayapura sesuai visi dan misi keduanya.
Saat digelar perdana, program ini mendapat animo yang luar biasa dari warga Kota Jayapura. Terbukti puluhan warga datang untuk menyampaikan keluhannya kepada pimpinan yang baru di pemerintahan Kota Jayapura ini.
Wali Kota Jayapura Abisai Rollo didampingi Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru mengatakan, respon warga Kota Jayapura dalam program ruang publik ini cukup banyak.
‘Warga yang datang di hari pertama ini sangat banyak. Diantaranya mereka banyak yang mengeluhkan masalah banjir, soal sekertariat untuk disabilitas hingga soal K2 dan honorer di Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura,” jelas Abisai.
Menurut Abisai, dari setiap keluhan yang disampaikan, pihaknya telah memberikan solusi dan masukan yang diharapkan dapat mengurangi masalaah yang dihadapi warga Kota Jayapura.

Saat salah satu warga bertanya dalam program Pemkot Jayapura: Torang Tanya Walikota Jawab. (KabarPapua.co/Natalya Yoku)
“Seperti soal banjir tadi, kami sudah sampaikan bahwa untuk menghindarinya warga stop buang sampah sembarangan dan tidak membuangnya ke dalam saluran air. Warga juga sudah tak boleh bangun pemukiman di atas saluran air. Jika itu terjadi akan dibongkar,” jelasnya.
Sedangkan terkait permasalahan K2 dan honorer di wilayah Kota Jayapura, Abisai menjelaskan, semua tahapan akan diputuskan oleh pemerintah pusat. “Itu online, jadi yang menentukan bukan kami, itu dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Sehingga yang belum dinyatakan lulus pada tes awal atau kedua, kata Abisai, harap ditunggu informasinyasesuai waktunya. “Mudah mudahan pada tahap berikut bisa lulus,” katanya.
Sedangkan keluhan dari para disabilitas yang merindukan sekretariat, kata Abisai, usulan itu akan menjadi perhatian Pemkot Jayapura. “Sesuai rencana, akan disiapkan rumah singgah dan rumah perintis di wilayah Koya,” katanya.
Sementara untuk ODGJ, kata Abisai, Pemkot Jayapura sepakati tempat yang dibangun untuk asrama Port Numbay itu akan diperbaiki. “Mungkin disitu kita akan menempatkan para ODGJ,” katanya.
Menurut Abisai, untuk menidaklanjuti aspirasi warga pada ruang publik berikutnya, semua kepala OPD Pemkot Jayapura harus siap. “Sehingga masyarakat yang datang dengan berbagai pertanyaan dankeluhan, bukan hanya jawaban walikota dan wakil walikota saja, tapi bersama OPD,” ungkapnya.***(Natalya Yoku)