KABARPAPUA.CO, Wamena – Pasca kejadian penembakan orang tak dikenal (OTK) terhadap anggota Satlantas Polres Jayawijaya di depan IGD RSUD Wamena pada Rabu kemarin, 28 Mei 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya mengadakan rapat koordinasi (rakor) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan. Rakor ini digelar, guna menyikapi masalah yang terjadi di Kota Wamena, Kamis, 29 Mei 2025.
Rakor tersebut dipimpin Bupati Jayawijaya Atenius Murip bersama Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Pegunungan Wosuok Demianus Siep. Rakor ini juga dihadiri Dandim 1702 Letkol Arh Reza Ch. A Mamoribo, Polres Jayawijaya, Ketua MRP Papua Pegunungan, Ketua LMA, Pembela HAM, Forkopimda Provinsi Papua Pegunungan dan Kabupaten Jayawijaya.
Dalam rakor ini, dirumuskan langkah-langkah strategis ke depan dalam menghadapai gangguan keamanan tersebut. Diharapkan masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa, karena situasi Kota Wamena, Papua Pegunungan sudah aman terkendali.

Suasana rakor Pemkab Jayawijaya bersama Pemprov Papua Pegunungan, guna menyikapi masalah penembakan OTK di Kota Wamena. (KabarPapua.co/Agris Wistrijaya)
Selain itu, Bupati Jayawijaya Atenius Murip memberikan imbauan kepada elemen masyarakat di 328 kampung dan 40 distrik, bahwa tidak ada tempat untuk melakukan kejahatan. Bupati juga memberikan peringatan keras terkait pernyataan yang disampaikan kelompok Egianus dan Sebby Sambom yang menyatakan mereka yang bertanggung jawab atas kejadian penembakan tersebut.
“Saya sudah membaca pernyataan tersebut, pada kesempatan ini saya sampaikan kepada kelompok Egianus Kogoya ataupun Sebby Sambom sebagai juru bicara TPNPB dimanapun berada, bahwa di Kota Wamena ini tidak ada tempat untuk melakukan kejahatan. Kota ini merupakan kota pendidikan orang-orang yang layak untuk hidup dan damai,” jelas Bupati Atenius.
Atenius Juga menyampaikan kepada kelompok Egianus Kogoya untuk segera keluar dari Kota Wamena, sebab Kota Wamena ini merupakan kota pembangunan, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan dan jangan membawa masalah baru di Kabupaten Jayawijaya, maupun Provinsi Papua Pegunungan.
Pada Kesempatan itu juga, Atenius berharap kepada masyarakat yang berada di kampung, distrik, maupun di Kota Wamena, agar dapat menjaga keamanan dan ketertiban bersama di Kabupaten Jayawijaya ini. “Apabila ada kelompok-kelompok yang membawa senjata dan masuk ke kampung-kampung, bisa dilaporkan segera kepada pemerintah, maupun aparat keamanan,” katanya. ***(Agris Wistrijaya)