KABARPAPUA.CO, Keerom- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Keerom beberapa hari terakhir mengakibatkan longsor di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keerom pada Senin 29 Januari 2024, sekitar pukul 07.00 WIT.
Akibatnya, material longsor menutup jalur utama jalan Trans Papua yang menghubungkan dua provinsi yakni Provinsi Papua dan Provinsi Papua Pegunungan.
Danramil 1701-05/Waris Kapten Inf Sutrisno membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, saat ini sedang ditangani oleh Babinsa bersama masyarakat setempat.
“Babinsa, Sertu Berce Penturi telah turun langsung bersama masyarakat membersihkan tanah yang sudah menutup jalan dengan alat seadanya,” ujarnya.

Material longsor tutup Jalan Trans Papua-Wamena. (Foto: Penrem 172/PWY)
Danramil menjelaskan, tebing yang berada di pinggir jalan longsor karena pengikisan tanah akibat dari curah hujan yang tinggi, ditambah tidak adanya pondasi penahan tebing, sehingga sering terjadi tanah longsor.
“Tak ada korban jiwa dalam kejadian tanah longsor berada di ujung kampung, 150 meter dari pemukiman warga,” jelasnya.
Pihaknya telah menghubungi PT. Maranata yang saat ini sedang melakukan pengerjaan aspal di Distrik Waris untuk meminta bantuan dump truck. Selanjutnya, berkoordinasi dengan Kadistrik dan Kapolsek untuk diusahakan didatangkan eksavator agar dapat melakukan pengerukan dan mengalirkan lumpur.
“Untuk sementara jalur tTrans Papua Jayapura – Wamena belum bisa dilalui. Sebenarnya masih ada jalur alternatif lainnya lewat Kampung Warlef, namun hanya dapat dilalui oleh mobil kecil saja,” jelasnya.
Akibat longsor memberikan dampak signifikan pada mobilitas dan perekonomian masyarakat, sebab jalur ini merupakan akses jalur perdagangan menuju Kabupaten Yalimo dan Kabupaten Jayawijaya.
Sementara itu, Danrem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono, S.I.P., saat dihubungi menuturkan bahwa pihaknya telah memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk selalu tanggap dan waspada serta terus memonitor kesulitan-kesulitan masyarakat di wilayah masing-masing
“Termasuk bencana tanah longsor dan banjir yang dapat terjadi di musim penghujan seperti saat ini. Tujuannya agar masyarakat bisa secepatnya dibantu dan ditolong guna mengurangi resiko kerugian yang lebih besar,” ujarnya. *** (Rilis Penrem 172/PWY)