KABARPAPUA.CO, Serui – Saat ini, jumlah Human Immonodeficiency Virus-Acquired Immune Deficiency Sydrome (HIV-AIDS) di Kabupaten Kepulauan Yapen tercatat ada 2.767 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepulauan Yapen, Karolis Tanawani mengungkapkan, kasus HIV/AIDS tersebar di 17 distrik, dengan jumlah tertinggi di Distrik Anotourei, sebanyak 1.816 kasus.
“Dengan mengonsumsi Antiretroviral (ARV) secara teratur, orang yang hidup dengan HIV-AIDS (ODHA) tetap bisa beraktivitas normal. Sebab obat ini menekan perkembangan virus pada stadium awal,” jelas Karolis.
Saat ini, kata Karolis, ada 1.591 pasien sudah mengonsumsi ARV, sementara sekitar 715 lainnya belum terjangkau, terutama karena masih menolak atau belum menerima hasil pemeriksaan.
Karolis, menyebut, tantangan terbesar yang dihadapi adalah edukasi kepada masyarakat. Banyak pasien yang belum menerima hasil deteksi awal, sehingga menunda pengobatan.
Untuk itu, kata Karolis, Dinkes Kepulauan Yapen secara rutin melakukan penyuluhan agar masyarakat dapat memahami pentingnya pengobatan sejak dini.
“Kini, obat ARV tersedia di sembilan puskesmas, yaitu di Serui Kota, Warari, Menawi, Kosiwo, Ansus, Randawaya, Tindaret, Poom, dan Windesi.
Sebelumnya, kata Karolis, masyarakat harus ke Jayapura untuk mendapatkan obat ini. “Sekarang, kita sudah melatih tenaga medis dan menyiapkan penyimpanan obat di Kepulauan Yapen,” tambahnya.
Menurut Karolis, selain pemberian ARV, pihaknya juga menyalurkan 400 paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang bersumber dari dana otonomi khusus (otsus). “Bantuan ini diberikan untuk menjaga gizi dan daya tahan tubuh ODHA,” katanya.
Dinkes Kepulauan Yapen menyalurkan PMT bagi ODHA pada Senin, 8 September 2025. “PMT ini penting agar ODHA tetap kuat jalani pengobatan dengan ARV. Distribusi dilakukan lewat puskesmas dan dipastikan tepat sasaran,” kata Karolis.
Karolis juga menekankan pentingnya pemeriksaan HIV bagi ibu hamil, guna mencegah penularan dari ibu ke anak melalui kehamilan, persalinan, maupun air susu ibu (ASI).
Menurut Karolis, para ODHA penerima manfaat menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah daerah. “Mereka mangatakan, bantuan ini sangat berarti untuk tetap sehat dan kuat,” terangnya.
Upaya ini, kata Karolis, menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang inklusif serta peduli terhadap semua lapisan masyarakat. ***(Ainun Faathirjal)




















