KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura– Dinas Kesehatan Kota Jayapura mengakui cakupan pemberian terapi dalam pencegahan tuberkulosis (TB) masih rendah.
Data yang dimiliki Dinkes setempat, 2.300 orang terkena TB. Artinya jika 1 orang pasien TB, idealnya sekitar 8 orang dilakukan pemeriksaan. Estimasinya bisa jadi hanya 4-5 orang yang mendapat TPT (Terapi Pencegahan Tuberkulosis ),
“Jadi jika ada 2.300 pasien TB, maka tinggal dikalikan saja berapa yang harusnya mendapatkan TPT. Tetapi Cakupan kita sampai dengan akhir 2024 belum mencapai 50 persen,” kata Kasie P2PM Dinkes Kota Jayapura, Yusnita Pabeno di sela-sela memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2025, Sabtu 22 Maret 2025.
Dia menyebutkan banyak faktor yang menyebabkan angka pasien TB di Kota Jayapura semakin tinggi. Selain minimnya kesadaran pasien untuk berobat, informasi terkait TPT masih baru untuk pasien dan orang sekitarnya.
Pihaknya berharap dengan informasi terkait TPT menjadi awal bagi Dinkes untuk menekan angka pasien TB yang dibantu kerja sama semua pihak.
“Pemberian TPT tak dipungut bayaran alias gratis. TPT bisa didapatkan di 14 puskesmas yang ada di Kota Jayapura dan rumah sakit. Mereka yang mendapatkan TPT adalah mereka yang mempunyai kontak dengan pasien TB yang diperiksa negatif,” katanya.
Di tempat yang sama, dokter Spesialis Paru, Viktor Manuputy yang turut hadir pada Hari TB Sedunia menjelaskan kasus TB di Kota Jayapura tergolong tinggi, termasuk TB HIV.
Tindakan preventif untuk pencegahannya pun paling sederhana dan mudah. Yang paling utama adalah dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Dia menjelaskan PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai upaya agar dirinya sehat dan aktif membantu kesehatan lingkungan di sekitarnya.
“Pencegahannya yang pertama dan utama PHBS dan selanjutnya untuk orang yang tinggal sejumlah dengan pasien TB, TPT adalah paling tepat,” kata Viktor.
Menurut Victor, pencegahan melalui TPT dapat diberikan kepada balita dengan pilihan obat khusus yang bisa diberikan untuk balita.
TPT adalah pengobatan yang diberikan kepada seseorang yang terinfeksi kuman Mycobacterium tuberculosis dan berisiko sakit TB.Dampak TPT dalam eliminasi Tuberkulosis adalah dapat mengurangi risiko TB sebesar 24-86 persen pada seluruh populasi berisiko termasuk yang terdiagnosis TB laten. Mengurangi risiko TB atau kematian akibat TB pada pasien HIV yang rutin mengkonsumsi ARV hingga 60 persen. Pasien anak yang mengkonsumsi TPT mengurangi risiko TB hingga 82 persen.
Laporan terbaru tentang case investment menegaskan bahwa implementasi skrining TB bersama dengan terapi pencegahan TB (TPT) berpotensi besar dalam menurunkan jumlah kasus dan kematian akibat TB.
Untuk diketahui, dalam memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2025, Dinkes Kota Jayapura menggelar kampanye sekaligus senam bersama di area car free day Holtekam, Sabtu 22 Maret 2025.
Hujan tak mengurangi semangat warga dan para komunitas untuk hadir dalam peringatan Hari Tuberkulosis 2025.“Kami mengajak teman-teman komunitas yang punya risiko tinggi berkontak dengan pasien TB atau juga berisiko untuk terkena TB bisa melakukan TPT,” jelasnya. *** (Natalya Yoku)