KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Bank Indonesia Provinsi Papua kembali menggelar Festival Cenderawasih 2025, ajang strategis yang bertujuan mengembangkan UMKM, pariwisata, investasi, dan digitalisasi sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi Papua.
Acara ini berlangsung selama tiga hari, 13-15 Juni 2025, di Ex Terminal PTC Entrop, Kota Jayapura.Adapun tema “Mendorong Perekonomian Papua yang Berkelanjutan melalui Pengembangan UMKM, Pariwisata, Investasi, dan Digitalisasi”, festival ini menjadi wadah sinergi berbagai sektor ekonomi, termasuk penguatan Ekonomi dan Keuangan Syariah (Eksyar).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman menegaskan, festival ini berperan sebagai katalisator dalam menciptakan iklim investasi yang sehat dan memperkuat sumber pertumbuhan ekonomi baru di Papua.
“Perekonomian harus dibangun dengan pendekatan strong, sustainable, balanced, and inclusive growth, atau pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif,” ujar Faturachman dalam sesi Bincang-Bincang Media di Hotel Maxone Jayapura, Jumat malam, 16 Mei 2025.
Festival ini menghadirkan beragam acara menarik, di antaranya: Showcasing dan Business Matching Menampilkan sekitar 40 UMKM binaan dan mitra, termasuk usaha komunitas difabel di sektor food and beverage, fashion/craft, dan pariwisata.
Kompetisi tematik, lomba interaktif tentang ekonomi syariah, investasi, QRIS, dan edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah. Talkshow dan edukasi, diskusi mendalam seputar perkembangan ekonomi, pariwisata, sistem pembayaran digital, dan inklusi keuangan. Festival budaya dan musik: menampilkan seni tradisional Papua, kuliner khas, serta musisi lokal dari wilayah timur Indonesia.
Tahun ini, Festival Cenderawasih memperkenalkan tiga program unggulan baru, yakni: sustainable tourism exhibition, edukasi dan promosi pariwisata berkelanjutan berbasis alam dan budaya Papua.
Terus, syariah dan halal fair, penguatan ekosistem ekonomi syariah dengan halal value chain, serta akses keuangan syariah. Lalu, inclusive economic growth, pertumbuhan ekonomi berbasis kearifan lokal yang memberdayakan komunitas adat, penyandang disabilitas, dan pelaku ekonomi inklusif.
Melalui Festival Cenderawasih 2025, diharapkan semakin banyak peluang investasi dan inovasi yang mendorong Papua menuju ekonomi yang lebih adil, berkelanjutan, dan inklusif. ***(Imelda)