Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR KEPULAUAN YAPEN · 11 Nov 2024 23:25 WIT

Diseminasi Stunting Siklus II di Yapen Tekankan Perilaku Hidup Sehat


					Suasana deseminasi audit kasus stunting siklus II di Gedung Silas Papare Serui. (KabarPapua.co/Ainun Faathirjal) Perbesar

Suasana deseminasi audit kasus stunting siklus II di Gedung Silas Papare Serui. (KabarPapua.co/Ainun Faathirjal)

KABARPAPUA.CO, Serui – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Kepulauan Yapen melaksanakan diseminasi audit kasus stunting siklus II.

Diseminasi stunting sebagai rencana tindak lanjut dari hasil evaluasi tahun 2024. Kegiatan digelar di Gedung Silas Papare, Senin 11 November 2024.

Tujuan diseminasi audit kasus stunting siklus II adalah untuk menyampaikan hasil kajian kasus audit stunting kepada pihak terkait. Hasil kajian ini berupa rekomendasi intervensi spesifik dan sensitif, serta intervensi pencegahan yang dibutuhkan.

Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Suzana Wanggai menyampaikan apresiasi kepada kepala DP3AKB, kader posyandu serta aparat kampung yang telah menyelesaikan 8 konvergensi stunting.

Suzana berharap lewat Desiminasi ini dapat mengidentifikasi, mapping, perilaku serta faktor penyebab terjadinya kasus stunting untuk dapat ditindaklanjuti.

“Pencegahan ini menjadi tanggung jawab kita bersama yang perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat seperti perkawinan muda. Sehingga dampak stunting di Kabupaten Kepulauan Yapen dapat dikurangi,” katanya.

Kepala DP3AKB Kepulauan Yapen, Rosyita Mambay, mengatakan diseminasi audit kasus stunting siklus II dilakukan dengan mengundang seluruh lintas sektor.

Lokasi sampel audit berlokasi di Kampung Banawa Distrik Yapen Selatan dengan 8 sasaran melalui pengukuran dan penimbangan serta pemberian gizi seimbang.

Adapun sasarannya yakni ibu hamil, ibu nifas, anak baduta, dan calon pengantin. Hal ini untuk meningkatkan kesehatan sebagai upaya perhatian pemerintah daerah untuk menekan stunting.

“Mari kita mulai dari pencegahan stunting lebih penting daripada mengobati. Sekaligus memberikan kesadaran kepada masyarakat seperti menghindari asap rokok, alkohol, dan pernikahan dini,” ujarnya.

Rosyita berharap melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dapat mempertahankan kerja dan kolaborasi untuk menurunkan angka stunting di Kepulauan Yapen.

“Pada Tanggal 13-14 November 2024 akan memasuki aksi 7 dan 8. Saya berharap kerja sama dapat terus terbangun dengan baik demi hasil yang baik untuk Kabupaten Kepulauan Yapen,” pesannya. *** (Ainun Faathirjal)

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Pemkab Yapen Deteksi Dini Kerawanan Pilkada 2024

14 November 2024 - 12:38 WIT

Kado Usia 17 Tahun, Pemkab Yapen Rehab Gedung SMPN Anotourei

13 November 2024 - 18:37 WIT

Kado Ulang Tahun dari Pemkab Yapen untuk HUT ke-17 SMPN Anotourei

13 November 2024 - 17:56 WIT

Pj Gubernur Papua Ajak Para Tokoh Yapen Bina Kerukunan di Tengah Keberagaman

12 November 2024 - 23:37 WIT

Tingkatkan Deteksi Dini, Kodim Yawa Gelar Pembinaan Jaring Mitra Karib

12 November 2024 - 21:59 WIT

Tes SKD CPNS Yapen 2024 Digelar, 9 Peserta Tes di Luar Daerah

12 November 2024 - 20:57 WIT

Trending di KABAR KEPULAUAN YAPEN