KABARPAPUA.CO, Serui – Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Kepulauan Yapen Roi Palunga resmi membuka pelatihan bagi seniman musik, tari, dan penjurian, dalam rangka melestariakan warisan budaya Papua.
Pelatihan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kepulauan Yapen ini menghadirkan 100 seniman yang akan mengikuti kegiatan selama 3 hari di Gedung KNPI Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Rabu, 4 Juni 2025.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kepulauan Yapen, Bob M. Matui menyampaikan, kegiatan ini bertujuan agar para seniman musik dan tari Papua dapat memiliki kompetensi yang berkualitas. Sehingga mereka bisa menghasilkan karya seni bermutu.
“Pelatihan ini juga bertujuan agar dapat menghasilkan juri-juri hebat yang baru di Kepulauan Yapen. Apalagi dalam pelatihan ini, akan melibatkan seniman-seniman senior yang memiliki pengalaman dan wawasan yang luas terkait seni,” jelas Bob.
Bob juga menyampaikan, 100 peserta pelatihan ini berasal dari 43 sanggar kesenian di Kabupaten Kepulauan Yapen. Dimana melalui pelatihan ini, diharapkan peserta dapat meningkatkan kompetensinya. Juga dapat menggali dan melestarikan budaya daerah Papua, khusunya Kabupaten Kepulauan Yapen agar dapat dikenal lebih luas.
“Harapanya lewat kegiatan ini mereka tidak sekadar mengaku sebagai seniman saja tetapi harus menjadi seniman yang berkualitas dengan menghasilkan karya-karya yang bermutu, indah bernuansa Papua,” terang Bob.
Wabup Kepulauan Yapen, Roi Palunga dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Disdikbud Kepulauan Yapen yang telah menggagas dan menyelenggarakan kegiatan pelatihan ini.
Roi mengungkapkan, pelatihan ini bukan hanya sekadar pembekalan keterampilan teknis, melainkan sebuah langkah strategis dalam membangun ekosistem seni budaya yang lebih kokoh, kreatif, dan berdaya saing.
“Kabupaten Kepulauan Yapen memiliki potensi budaya yang luar biasa. Musik, tari dan lainnya, bukan hanya sebagai bentuk ekspresi seni, tetapi juga sebagai warisan identitas lokal yang harus kita jaga dan dikembangkan. Baik lewat penciptaan karya, penyajian, hingga dalam hal penilaian dan penjurian yang objektif dan profesional,” jelas Roi.
Roi berharap, para seniman dapat menyerap ilmu dan wawasan yang diberikan. Sehingga memperkaya kreativitas dengan terus membangun kolaboratif dan mampu mencetak generasi juri yang memiliki integritas, pengetahuan, serta kepekaan terhadap nilai-nilai budaya lokal dan estetika.
“Ini bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi ada output-nya, agar seniman- seniman dapat menghasilkan karya agar dapat membawa nama daerah Kabupaten Kepulauan Yapen agar dikenal lebih luas,” terangnya. ***(Ainun Faathirjal)




















