KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Balai Besar Pengobatan Obat dan Makanan (BBPOM) Jayapura menemukan 31 pieces produk kosmetik ilegal yang mengandung bahan berbahaya dengan nilai mencapai Rp 7,92 juta.
Kepala BBPOM Jayapura, Hermanto mengungkapkan, temuan ini nerupakan hasil intensifikasi pengawasan selama 5 hari sejak 19 Febuari 2024 di Kabupaten Jayapura.
Selain 31 pieces kosmetik ilegal, pihaknya juhga menemukan 83 pieces produk kosmetik tidak memenuhi syarat keamanan dengan nilai ekonomi Rp8.997.000.
“BBPOM Jayapura akan terus berupaya memutus mata rantai kosmetik ilegal atau mengandung bahan berbahaya. Kosmetik kedaluwarsa dan kosmetik dengan kemasan yang rusak juga menjadi objek pengawasan kami,” ujar Hermanto.
Hermanto menjabarkan dari empat kabupaten/kota terdapat 23 sarana memenuhi ketentuan dan 3 sarana tidak memenuhi ketentuan. “Produk kosmetik dari Korea dan Thailand belum terjamin aspek kesehatan bagi konsumen dan belum terdaftar di BBPOM,” katanya.
Sasar Klinik Kecantikan dan Agen Reseller Kosmetik

Petugas BBPOM di Jayapura saat melakukan pengawasan produk kosmetik. (Dok BBPOM di Jayapura)
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Fungsi Pemeriksaan BBPOM Jayapura, Santi Mangisu mengungkapkan klinik kecantikan dan agen reseller kosmetik telah menjadi target pengawasan BBPOM Jayapura.
“Pengawasan ini rutin kami laksanakan setiap tahun. Untuk daerah yang menjadi pengawasan menurut data BBPOM Jayapura yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kepulauan Yapen dan Kabupaten Biak Numfor,” ungkap Santi.
Santi menegaksan BBPOM Jayapura tidak menyita barang bukti temuan, melainkan langsung pemusnahan oleh pihak Klinik Kecantikan dan agen reseller.
“Tindak lanjut dari temuan, kami hanya memberikan sanksi administrasi berjenjang, yakni peringatan tertulis 1, 2 dan peringatan keras dan membuat surat pernyataan di atas materai,” katanya.
Dia berharap masyarakat Papua lebih pro aktif dalam memilih produk dan melaporkan kepada BBPOM Jayapura apabila menemukan produk Tanpa Izin Edar (TIE), rusak, dan kedaluwarsa. “Jadi konsumen cerdas ingat selalu Cek Klik (cek kemasan, cek label, cek izin edar dan cek kedaluwarsa),” pesan Santi. *** (Imelda)