KABARPAPUA.CO, Serui – Banjir melanda Distrik Teluk Ampimoi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua sejak 1 Oktober 2024. Banjir akibat hujan deras merendam 5 kampung.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen menetapkan status tanggap darurat. Lima kampung yang terendam banjir yakni Kampung Randawayya, Kampung Ayari, Kampung Siromi, Kampung Warironi, dan Kampung Waita.
Penjabat Bupati Kepulauan Yapen, Suzana D. Wanggai, mengatakan pemerintah telah membuka posko bencana. Langkah ini menyusul 5 kampung terdampak banjir cukup berat.
“Rapat ini menjadi tindak lanjut usai peninjauan lokasi banjir di Distrik Teluk Ampimoi. Ini menjadi tanggung jawab bersama dalam membantu saudara kita yang mengalami dampak banjir,” kata Suzana usai rapat koordinasi, Kamis 3 Oktober 2024.
Aktivitas Pendidikan Lumpuh
Rapat koordinasi bersama tim tanggap darurat bencana banjir berlangsung di ruang rapat Setda Yapen. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Yapen, Jeffry Max Boy Manderi, turut hadir.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kepulauan Yapen, Melanton Numberi, mengatakan banjir terjadi akibat curah hujan tinggi pada 1 Oktober 2024.
“Volume debit air di sungai yang berada di dekat pemukiman masyarakat naik. Akibat kejadian ini, 5 kampung terendam air dan lumpur, baik fasilitas umum seperti gereja, sekolah mengalami kelumpuhan,” ungkapnya.
198 Kepala Keluarga Terdampak Banjir
Melanton mencatat 198 kepala keluarga dengan total 987 jiwa terdampak banjir. Banjir juga menyebabkan pipa air air bersih patah. Pembuatan MCK, dan dapur lapangan menjadi prioritas utama masyarakat terdampak saat ini.
“Melalui rapat koordinasi, Ibu Penjabat Bupati telah menetapkan status tanggap darurat untuk save Teluk Ampimoi. Tentunya dengan bekerjasama OPD serta BUMN dan BUMD,” ucapnya.
Melanton menambahkan, Dinas Sosial dan BPBD akan mendirikan dapur lapangan di Gereja Lahai Roi. Tim juga akan mengukur kebutuhan serta mempresentasikan tingkat kerusakan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Nantinya juga akan ada upaya pencegahan lewat mitigasi bencana struktural melalui talud penahan banjir dan mitigasi lokal. (Caranya) dengan menanam pohon untuk pencegahan,” katanya. *** (Ainun Faathirjal)