Menu ✖

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

SOSOK · 12 Apr 2025 21:05 WIT

Andi Rumbrar: Hanya Orang Terpilih Melayani Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Papua


					Anak anak pedalaman Puncak Jaya, semangat belajar. Nampak keceriaan para siswa. (Foto IST) Perbesar

Anak anak pedalaman Puncak Jaya, semangat belajar. Nampak keceriaan para siswa. (Foto IST)

KABARPAPUA.CO, Nabire – Serangan brutal atau aksi keji Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kepada para guru yang sedang bertugas mengajar di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat, 21 Maret 2025 lalu mendapat sejumlah kecaman. Apalagi, aksi keji ini menyebabkan seorang guru meninggal dunia dan banyak korban lainnya mengalami luka berat.

Sejumlah ungkapan bela sungkawa dan kecaman mengalir dari penjuru wilayah Indonesia. Rata-rata mereka menyayangkan aksi brutal KKB tersebut, termasuk Andi Rumbrar, seorang pendidik atau guru di salah satu kampung di wilayah pedalaman Papua. “Saya pribadi kaget dan sedih. Seharusnya dengan alasan apapun, peristiwa seperti itu tak boleh terjadi,” ungkapnya melalui saluran telepon, Senin, 24 Maret 2025.

“Hanya orang terpilih yang bisa melayani pendidikan dan kesehatan di pedalaman Papua, jangan dibunuh. Sebab tak semua orang berani hidup di wilayah pedalaman Papua untuk melayani. Apalagi jauh dari keluarga dan kampung halaman. Saya berharap tak ada lagi peristiwa keji menyerang para guru ataupun tenaga kesehatan yang melayani warga di pedalaman Papua,” kata Andi menambahkan. Andi sendiri telah mengabdi sebagai guru kurang lebih 8 tahun di pedalaman Papua, seperti di Kabupaten Puncak Jaya.

Menurut Andi, dirinya memastikan para guru dan tim medis atau tenaga kesehatan yang saat ini bekerja di pedalaman Papua bukan hanya sekadar kejar materi, tapi memang memiliki keinginan mangabdi. “Sebab kalau bicara soal materi, di kota jauh lebih menjanjikan. Tapi mereka juga ada panggilan jiwa yang ingin melayani sepenuh hati, walau mereka bukan orang asli Papua. Mereka menyangkal keinginan pribadi untuk harapan dan masa depan anak-anak Papua,” jelasnya.

Andi sendiri merupakan seorang guru yang kurang lebih sudah 8 tahun mengajar di pedalaman Papua, diantaranya, 2 tahun mengabdi di Kabupaten Tolikara dan 6 tahun berjalan mengabdi di Kabupaten Puncak Jaya. Menurutnya, menjadi guru di pedalaman Papua bukan tanpa hambatan. Tapi sebaliknya, hambatan dan tantangannya luar biasa. Apalagi sarana dan prasarana sangat terbatas, tidak seperti di wilayah perkotaan.

Sebagai seorang guru di pedalaman Papua, Andi pun turut serta memboyong istri dan anaknya untuk ikut ke tempat dia mengajar. Sementara transportasi yang ada, hanyalah pesawat dan hanya terbang setahun 2 kali. Namun itu semua, tak menyurutkan niat Andi untuk terus maju mendidik anak-anak Papua di wilayah pedalaman.

Menjadikan anak-anak Papua sebagai generasi emas dan tongkat estafet pembangunan kedepannya. Hal itulah yang menjadikan sosok Andi harus tetap bersemangat mengabdikan diri mengajar sebagai guru di wilayah pedalaman Puncak Jaya hingga saat ini. ***(Agies Pranoto)

Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Herlin Beatrix Monim, Perempuan Papua Pertama Duduki Kursi Pimpinan DPRP

8 January 2025 - 19:14 WIT

Kenalkan, Maria Jitmau Sosok Inspiratif Calon DPRK Otsus Papua Barat Daya

29 December 2024 - 14:52 WIT

Sukses Pimpin Tolikara, Pj Bupati Marthen Kogoya Masuk Nominasi Apresiasi Kinerja Pemda 2024

4 December 2024 - 15:01 WIT

Sosok Victor Merani, Polisi di Papua Sulap Pekarangan Jadi Kebun Kacang Panjang

2 December 2024 - 17:52 WIT

Tekad Erny Tania Wujudkan UMKM Yapen Naik Kelas

12 October 2024 - 21:11 WIT

Jenderal Purnawiran TNI Ini Ungkap Perjuangan Edison Nggwijangge dalam Pembebasan Pilot Phillip

23 September 2024 - 14:18 WIT

Trending di PERISTIWA