KABARPAPUA.CO, Sentani– Aksi Grebek Sampah yang dilakukan kelompok muda dan mahasiswa di Pasar Lama Sentani, Sabtu 1 Februari 2025 berhasil mengumpulkan sampah seberat 433 Kg. Diinisiasi Rumah Bakau Jayapura, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran untuk peduli terhadap lingkungan termasuk menumbuhkan mindset bahwa persoalan sampah tak hanya ditangani oleh pemerintah, namun butuh peran masyarakat terlebih anak muda.
Gamel, Founder Rumah Bakau Jayapura bilang, setelah insiden TPA di Waibron Sentani Barat dipalang, persoalan sampah di Sentani semakin menjadi-jadi.

Kelompok anak muda Grebek sampah di Pasar Lama Sentani. Foto: Rumah Bakau Jayapura.
“Sebagai anak muda, kami pikir harus ada sebuah gerakan kecil untuk menumbuhkan kepedulian. Jangan semua dilakukan pemerintah. Sekalipun yang dilakukan tidak memberi solusi secara utuh, namun paling tidak para gen Z mau menyentuh sampah yang bukan milik mereka dan mengajarkan untuk bertanggungjawab,” katanya.
Sebelumnya, Grebek Sampah pertama dilakukan di Pasar Pharaa. Saat ini, Grebek Sampah dilakukan di Taman Kota Pasar Baru Sentani. Taman yang seharusnya nyaman, namun justru banyak ditemukan botol minuman. Mirisnya lagi posisinya berada di belakang pos polisi dan di depan halaman masjid.
Dari kasat mata hanya terlihat sampah plastik berserakan, namun setelah ilalang dibersihkan ternyata ditemukan ratusan botol yang tertutup rumput.

Kelompok anak muda Grebek sampah di Pasar Lama Sentani. Foto: Rumah Bakau Jayapura.
“Kaget juga ternyata awalnya kami pikir hanya yang terlihat di permukaan, ternyata lebih banyak yag terselip atau tertutup ilalang jadi tidak heran jika hasilnya bisa hampir setengah ton,”
Kegiatan yang dilakukan satu setengah jam yang juga melibatkan mahasiswa Uncen, USTJ dan Universitas Terbuka ini ditemukan sebungkus ganja kering siap edar. Alhasil lokasi taman yang dulunya dijadikan lokasi untuk berolahraga dan berkumpulnya anak-anak muda ini kini menjadi lokasi yang tidak nyaman. Banyak botol miras dan ada ganja juga.
“Semoga tidak dijadikan lokasi transaksi sebab posisinya persis di belakang pos polisi.”
Generasi muda di Sentani perlu bergandengan tangan untuk ikut berkontribusi memastikan lingkungan sekitar menjadi tempat yang aman, nyaman dan keren untuk menumbuhkan kreativitas. Menciptakan ruang sendiri tanpa harus menunggu pemerintah. Menciptakan ruang sendiri tanpa harus menunggu siapa yang harus memulai.
“Kalau kerjanya bareng-bareng tentu lebih enak dan lebih seru. Kami dari Rumah Bakau selalu siap jika diajak kolaborasi dan sekali lagi generasi muda di Sentani harus kembali mengambil peran dan menumbuhkan inisiatif dengan menggandeng teman-teman yang lain,” Gamel berujar. *** (Siaran Pers)