KABARPAPUA.CO, Nabire – Pemerintah Provinsi Papua Tengah terus mempercepat pembangunan Bandara Baru Nabire guna menghadirkan pelayanan pesawat berbadan besar.
Langkah tersebut semata untuk membangun konektivitas serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan bagi masyarakat.
Sebagai wujud komitmen dilakukan penandatanganan Naskah Perjanjian Daerah (NPHD) antara Dinas Perhubungan Provinsi Papua Tengah dengan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Nabire senilai Rp 31 miliar.
Penandatanganan berlangsung di Aula Kantor Gubernur, Nabire, Jumat 12 Juli 2024. Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM turut menyaksikan momen tersebut.
Ribka Haluk menjelaskan bahwa Pemprov Papua Tengah juga melakukan penandatanganan MoU dengan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub RI, Maria Kristi Endah Murni di Jakarta.
MoU ini untuk membantu percepatan pembangunan landasan bandara yang menelan anggaran kurang lebih Rp 100 miliar. “Saat ini perpanjangan landasan bandara telah tahap lelang dan mudah-mudahan pembangunannya bisa rampung di tahun ini,” ucapnya.
Pemprov Papua Tengah juga sedang melakukan penimbunan dan pemagaran sekeliling bandara. Ribka Haluk menyebut dalam waktu dekat Room VVIP Bandara juga segera diresmikan.
“Penandatangan NPHD ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menyelenggarakan pelayanan umum secara menyeluruh. Hal ini agar pembangunan di Papua Tengah dapat berjalan dengan maksimal,” katanya.
Ia bilang, akses transportasi udara yang memadai untuk mobilisasi masyarakat dan barang saat ini menjadi prioritas. Hal ini juga merupakan harapan semua masyarakat untuk memiliki bandar udara yang semakin modern.
“Saya mohon doanya agar perpanjangan landasan bandara baru serta pembangunan sarana prasarana pendukung bisa terlaksana dengan baik. Sehingga pesawat jenis berbadan bisa mendarat,” ungkapnya.
Kehadiran Pesawat Boeing Jadi Kado Natal
Pada kesempatan itu, Ribka Haluk menyampaikan telah berkoordinasi dengan pihak maskapai Transnusa. Koordinasi ini agar memulai pelayanan penerbangan sebelum HUT Provinsi Papua Tengah pada 25 Juli 2024.
“Semoga kehadiran maskapai Transnusa bisa menjadi kado bagi masyarakat pada perayaan HUT Provinsi Papua Tengah. Kita juga berupaya memberikan kado natal dengan kehadiran pesawat jenis boeing pada bulan Desember mendatang,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas II Nabire, Benyamin Noach Apituley, menyampaikan bahwa merujuk perencanaan Kemenhub, pengembangan bandara ini akan dilanjutkan 2025 mendatang.
“Saya baru 2 bulan bertugas disini, namun berkat kepemimpinan Pj Gubernur Ribka Haluk, membuat sara merasa senang bekerja disini. Beliau punya visi yang kuat untuk meletakan pembangunan di Papua Tengah. Beliau dan timnya bekerja sambil berlari, sehingga kami harus mengimbanginya,” tuturnya.
Benyamin memastikan tahun depan pesawat berbadan besar sudah bisa mendarat di Bandara Nabire. Hal ini berkat Penjabat Gubernur Papua Ribka Haluk, sehingga perpanjangan bandara menjadi 2.500 meter dapat berjalan.
“Selain itu juga melalui hibah Rp 31 miliar ini, akan kami peruntukan perluasan apron bandara. Sebab ketika pesawat berbadan besar mendarat, maka kita harus mempersiapkan fasilitas penunjang lainnya, salah satunya lahan parkir pesawat,” katanya.
Benyamin juga menyambut gembira maskapai Transnusa akan mulai beroperasi dengan pesawat jenis air j100 rute penerbangan Nabire-Sorong. Hal Ini merupakan gerak cepat yang dilakukan pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Transnusa akan mendarat dalam waktu dekat dengan rute Nabire-Sorong, bahkan bisa Nabire-Jayapura. Apabila pengembangan sudah selesai, maka pesawat seperti boeing dan airbus akan mendarat disini. Ini adalah terobosan yang luar biasa dilakukan Pj Gubernur,” ujarnya. *** (Siaran Pers)