KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Mantan Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) wilayah Victoria, Lambert Pekikir memuji sosok Kapolda Papua, Irjen Mathius D. Fakhiri.
Pujian ini lantaran Irjen Fakhiri dinilai berhasil menjaga situasi keamanan di wilayah Papua. Lambert menilai Fakhiri adalah pribadi yang terus menunjukan keberpihakan kepada masyarakat, khususnya orang asli Papua dan anak-anak para ondofolo atau kepala suku.
“Saya ucapkan banyak terima kasih, selama kepemimpinan Kapolda Fakhiri membuat situasi Tanah Papua aman, damai dan tertib. Itu sangat luar biasa. Kalau orang Papua Nugini bilang number one,” kata Lambert dalam rilis, Rabu 29 Mei 2024.
Menurutnya meskipun ada kekhususan, Lambert tetap meminta Fakhiri untuk tetap memperhatikan anak-anak asli Papua yang ingin menjadi anggota polisi.
“Berikan peluang sebesar-besarnya kepada anak-anak Papua dalam tes-tes berikutnya. Artinya untuk anak-anak Papua diprioritaskan lebih khusus anak-anak perbatasan Kabupaten Keerom,” katanya.
Sementara kepada anak-anak Papua, Lambert berpesan untuk tidak mengabaikan kriteria maupun aturan yang sudah ditetapkan dalam penerimaan polisi.
Ia juga mengingatkan untuk tidak menjadi sombong karena merasa anak kepala suku, anak kepala kampung maupun anak kepala distrik hingga mengabaikan aturan.
“Cobalah untuk bersaing lewat mekanisme dan aturan yang sudah ada dalam program penerimaan 2.000 anggota Polri. Paling penting jaga kesehatan, dan jangan terlibat dengan hal-hal yang melanggar hukum, seperti mengonsumsi minuman keras, narkoba dan lainnya,” pesannya.
Apresiasi Program Rekrutmen 2.000 Polisi OAP
Sementara itu, Bripda Krissantus Wilibrodus Pekikir, anak kandung Lambert Pekikir menyampaikan program penerimaan 2.000 bintara Polri sangat baik. Ia pun menilai harus mendapat dukungan seluruh masyarakat Papua.
“Siapapun anak Papua yang ingin menjadi anggota Polri silahkan, yang terpenting adalah niat dan wajib jaga kesehatan serta banyak belajar. Apalagi di era teknologi yang semakin maju seperti saat ini,” kata pria yang akrab disapa Kris.
Kris yang saat ini berdinas di Polsek Arso Timur, Kabupaten Keerom menceritakan semasa kecil saat mengikuti sang ayah mengembara di hutan belantara perbatasan RI-PNG. Namun soal apa yang dilakukan Lambert Pekikir, ia tidak pernah mempersoalkannya.
“Saya memang sangat dekat dengan bapa. Hanya menurut saya, apa pekerjaan orang tua itu urusannya, kita sebagai anak tidak harus ikut terlibat,” ujarnya.
Kris berpesan kepada anak-anak asli Papua yang berkeinginan menjadi seorang anggota polisi untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Salah satunya soal kesehatan dan akademik.
“Soal akademik, itu pelajaran sewaktu SD sampai SMA ada dalam tes. Saya pernah alami itu sewaktu memutuskan mendaftar polisi, ada soal yang ternyata itu saya dapat ketika waktu SMP kelas III. Jadi harus banyak belajar,” ungkapnya.
Ia meminta para orang tua agar lebih peka kepada anak-anaknya, serta tidak mengabaikan kriteria dan aturan. Misalnya soal kesehatan yang terkadang kerap diabaikan. “Padahal hal itu sangat fatal jika dipaksakan,” katanya.
Dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian, Kris mengaku sangat bangga karena bisa membina masyarakat. Ia bahkan senang bisa menjadi contoh bagi sanak saudara yang lain. “Jadi kalau minat anak-anak Papua yang ingin ikut tes polisi, bisa mengambil contohnya dari saya,” tutupnya.
Fakhiri Sosok Pemimpin Hebat
Sebelumnya beberapa tokoh masyarakat juga sudah memberikan apresiasi kepada sosok Irjen Fakhiri. Salah satunya adalah Ketua Barisan Merah Putih Republik Indonesia, Max Abner Ohee.
Max Ohee mengatakan selama menjabat sebagai Kapolda, Irjen Fakhiri adalah pemimpin yang hebat, luar biasa dan dahsyat. Selain itu, Fakhiri adalah sosok yang pemberani, dan suka membangun sumber daya manusia (SDM) Papua.
“Itu sangat kami apresiasi, sebab di era kepemimpinan Irjen Fakhiri banyak keberpihakan kepada para generasi muda di Papua, terlebih anak asli Papua untuk menjadi Polisi. Kapolda-kapolda sebelumnya tidak pernah memperhatikan hal itu,” ujarnya.
Max Ohee pun menyuarakan bila sosok Fakhiri pantas masuk dalam bursa Calon Gubernur Papua. Alasannya, karena Fakhiri memiliki wibawa seorang pemimpin yang merakyat.
“Intinya beliau sangat layak dan dibutuhkan, apalagi beliau dasarnya adalah seorang polisi sehingga soal disiplin pasti ada. Dengan begitu pembentukan generasi Papua ke depan akan sangat baik di setiap bidang masing-masing,” katanya. *** (Imelda/Siaran Pers)