KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Siswa SMK Negeri 8 Jayapura jurusan kimia industri berhasil menciptakan sabun cuci piring, deterjen dan pewangi pakaian ramah isi kantong.
Tiga produk kimia resmi diluncurkan oleh Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, Kamis 18 Januari 2024. Peluncuran ini bertepatan dengan peresmian gedung Laboratorium Desain Komunikasi Visual (DKV) SMK di Waena.
Frans Pekey memberikan apresiasi dan penghargaan kepada SMK Negeri 8 Jayapura yang terus berinovasi meningkatan kreasi, kreativitas dan keterampilan para siswa.
Bukti Kolaborasi Dunia Pendidikan dan Industri
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey meresmikan laboratorium SMKN 8 Jayapura, Kamis 18 Januari 2024. (KabarPapua.co/Natalya Yoku)
Menurut dia, peluncuran produk kimia industri SMK Negeri 8 Jayapura ini merupakan bukti nyata kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri. Pemerintah berkomitmen mendukung dan memfasilitasi perkembangan sektor pendidikan dan industri di Kota Jayapura.
“Produk kimia ini tentu akan membantu. Selain meningkatkan kemampuan keterampilan bagi para siswa ketika mereka selesai sekolah, mereka bisa membuka usaha sendiri,” katanya kepada wartawan. Kamis.
Dia berharap gedung Laboratorium DKV SMK N 8 Jayapura menjadi wahana untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada siswa. Selain itu, mampu mengembangkan kreativitas keterampilan dan pemahaman siswa dalam menghadapi tantangan dunia kerja.
Produksi Secara Manual
Produk deterjen dan pewangi pakaian inovasi siswa SMKN 8 Jayapura, Kamis 18 Januari 2024. (KabarPapua.co/Natalya Yoku)
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 8 TIK Jayapura, Feronika Munthe mengaku bangga dengan peresmian laboratrium dan peluncuran produk kimia industri ciptakan siswa masuk market.
“Apa yang kami rindukan selama ini bahwa produk yang kami kerjakan bisa masuk pasar. Semua karena dukungan dari pemerintah Kota Jayapura dan ini akan mendorong pendidikan di Papua lebih berkualitas,” ujarnya.
Adapun tiga produk kimia tersebut yakni sabun cuci piring (SMK light), deterjen dan pewangi pakaian (soft del). “Pengerjaannya masih manual, para siswa bisa memproduksi 400-600 per hari. Untuk harga saat ini kami masih di bawah harga luar,” terangnya.
Ditempat yang sama, Manager Saga Abepura, Harris Manuputty menyatakan kesiapannya membantu memasarkan produk kimia siswa SMKN 8 TIK Jayapura. Produk ini bakal tersedia di Saga Group.
“Kami berharap produk ini bisa menjadi idola masyarakat di Kota Jayapura. Untuk produk yang akan jual harus aman, dalam arti jangan sampai berdampak buruk bagi masyarakat,” tegasnya. *** (Natalya Yoku)
