KABARPAPUA.CO, Serui– Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Serui mengambil langkah strategis dalam melestarikan budaya Papua sekaligus mengembangkan keterampilan vokasional bagi peserta didik.
Keterampilan tersebut adalah pelatihan pembuatan noken bagi guru, tenaga kependidikan dan alumni yang dimulai 26-30 November 2025. Pelatihan ini menjadi inisiatif awal untuk menghidupkan kembali mata pelajaran muatan lokal.
Kepala SLB Negeri Serui, Zainuddin menyampaikan, guru yang dibekali keterampilan akan menjadi pengajar yang mendampingi peserta didik, mulai dari tingkat SDLB hingga SMALB dalam proses pembuatan noken.
“Diharapkan pembuatan noken dapat menjadi salah satu muatan lokal yang dikembangkan. Hasil karya siswa tingkat SMPLB dan SMALB ke depan dapat dipromosikan dan diperjualbelikan sebagai bentuk pemberdayaan anak berkebutuhan khusus,” ujar Zainuddin.
Instruktur pelatihan, Ibu Zuraidah, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menumbuhkan kemampuan baru bagi guru dan siswa, serta mendukung pelestarian tas noken yang merupakan budaya asli Papua.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Yapen, Kristinawati Djatmika mengapresiasi pelatihan bertemakan “Melestarikan budaya, mengasah kreativitas, dan merajut kearifan lokal”
Dia menyebutkan pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk membekali guru dalam membimbing anak-anak pada keterampilan hidup dan vokasional yang membuka peluang kerja di masa mendatang.
Pelatihan yang didukung penuh oleh bantuan sosial SPM Pendidikan Provinsi Khusus 2025 diharapkan menjadi momentum untuk mendorong inklusi sosial dan ekonomi bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Serui.
Ke depan, pelatihan akan ditindaklanjuti dengan pembuatan karya etnik lainnya, seperti mahkota dan berbagai aksesoris khas Papua.

Sebelumnya, pada 24-26 November 2025, SLB Negeri Serui juga menggelar Workshop Penyusunan Perangkat Ajar, untuk meningkatkan kapasitas seluruh guru dalam menerapkan pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning).
]Zainuddin menyatakan, workshop ini penting agar perangkat ajar mampu mengikuti metode terkini dan menjawab kebutuhan peserta didik.
“Kami selenggarakan agar semua guru mampu menyusun perangkat ajar menggunakan metode pembelajaran mendalam,” ujar Zainuddin
Pendekatan Deep Learning dinilai krusial bagi peserta didik berkebutuhan khusus, karena mendorong mereka untuk berpikir kritis, memahami konsep secara menyeluruh, dan menerapkan pengetahuan. Diharapkan workshop ini menghasilkan perangkat ajar yang lebih inovatif dan adaptif, serta berdampak positif pada peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.
Nuansa Nusantara pada Hari Guru

Sementara itu, SLB Negeri Serui merayakan Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November dirayakan dengan istimewa.
Pada tahun ini, secara perdana SLB Negeri Serui melaksanakan upacara Hari Guru Nasional secara mandiri, berbeda dari tahun sebelumnya yang selalu dirayakan bersama di alun-alun Kota Serui.
Kepala Sekolah SLB Negeri Serui, Zainuddin menyampaikan, pelaksanaan upacara secara mandiri memberikan kesempatan bagi seluruh peserta didik untuk terlibat langsung dalam peringatan Hari Guru Nasional.
Hal berbeda lainnya, seluruh guru dan siswa mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. Kehadiran beragam busana tradisional tersebut menghadirkan suasana meriah sekaligus menjadi simbol keberagaman yang tetap berada dalam satu kesatuan.
“Keberagaman pakaian adat ini menjadi pengingat bahwa meskipun berbeda tetap harus menjaga toleransi, keharmonisan, dan saling menghargai,” kata Zainuddin.
Zainuddin juga menekankan pentingnya kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif. Ia berharap peringatan Hari Guru Nasional dapat memperkuat hubungan antar siswa dan meningkatkan semangat belajar, termasuk mereka yang memiliki berbagai keterbatasan. *** (Ainun Faathirjal)




















