Menu

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

KABAR PAPUA TENGAH · 17 Nov 2025 15:44 WIT

Willem Wandik Desak Perdasus Akhiri Konflik Suku di Kwamki Narama


					Willem Wandik, tokoh masyarakat asal Papua Tengah yang memfasilitasi perdamaian konflik antarsuku di Kwamki Narama Mimika. Foto: ist Perbesar

Willem Wandik, tokoh masyarakat asal Papua Tengah yang memfasilitasi perdamaian konflik antarsuku di Kwamki Narama Mimika. Foto: ist

KABARPAPUA.CO, Timika– Tokoh Provinsi Papua Tengah, Willem Wandik prihatin dan menyesalkan pertikaian dua suku di Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah yang 

telah berlangsung hampir dua bulan sejak Oktober dan mengakibatkan korban jiwa serta harta benda belum berakhir.

Willem memiliki pengalaman dalam  penyelesaian konflik di Kwamki Narama pada 2017. Willem yang merupakan Ketua Harian DPD Golkar Provinsi Papua Tengah mendukung langkah damai yang telah dilakukan oleh Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papare, dan Pemerintah Kabupaten Puncak.

Wandik menyerukan kepada kedua belah pihak yang bertikai untuk menerima fasilitator perdamaian sebagai utusan Tuhan, mendesak mereka agar menahan diri dan segera berdamai.

“Kedua kubu itu adalah keluarga saya, ini budaya yang tidak bisa diteruskan. Jaman sudah  berubah, bukan jaman perang lagi,” katanya.

Willem meminta segala persoalan dalam pertikaian ini diserahkan ke jalur hukum. “Jika perang terus, kami sendiri yang nanti jadi korban, orang Papua akan habis di tanah kita sendiri,” tambahnya.

Solusi Pembentukan Perdasus

Willem Wandik, tokoh masyarakat asal Papua Tengah yang memfasilitasi perdamaian konflik antarsuku di Kwamki Narama Mimika. Foto: ist

Sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi konflik sosial budaya yang berulang, Willem Wandik yang juga anak adat Kabupaten Puncak mendesak Pemerintah Provinsi Papua Tengah, para Bupati, MRP, dan DPRK Papua Tengah segera membentuk Peraturan Daerah Khusus (Perdasus).

Perdasus bertujuan memberikan kewenangan kepada aparat penegak hukum untuk menerapkan hukum positif secara tegas dalam menangani konflik antarsuku.

“Harus ada perdasus dalam penanganan persoalan konflik budaya ini. Dalam perdasus bisa diatur, jika ada yang berbuat salah, maka pokok perang ditangkap oleh penegak hukum dan dikenakan hukum positif, sehingga memberikan rasa keadilan bagi korban, serta menyelamatkan generasi-generasi yang akan datang,” jelasnya.

Wandik juga berharap Pemerintah Mimika dan Kapolres Mimika bertindak tegas dan aktif menyelesaikan konflik ini, serta mengajak warga Kwamki Narama untuk berdamai menjelang perayaan Natal.

“Mari kita semua menjaga kedamaian di Kabupaten Mimika, sebab Kabupaten Mimika adalah tempat transit, tempat mencari mata pencarian. Jangan lagi angkat panah. Serahkan pelaku ke aparat hukum,” katanya. *** (Rilis)

Artikel ini telah dibaca 561 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Papua Tengah Gelar Festival Rayakan Hari Noken Sedunia

5 December 2025 - 00:22 WIT

Provinsi Papua Tengah Raih Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah 2025

2 December 2025 - 22:08 WIT

KKR Bersama di Nabire, Bukti Toleransi Lintas Agama Terjaga

30 November 2025 - 22:23 WIT

Wagub Papua Tengah Hadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia

29 November 2025 - 17:50 WIT

Pemprov Papua Tengah Bentuk Tim Khusus Tangani Konflik Tapal Batas Kapiraya

28 November 2025 - 18:02 WIT

Wagub Deinas Kantongi Tips UMKM Papua Tengah Naik Kelas

26 November 2025 - 23:50 WIT

Trending di KABAR PAPUA TENGAH